Beranda Keutamaan Adab Berbuka Puasa

Adab Berbuka Puasa

220
0
Adab Berbuka Puasa

Aminsaja.com Adab Berbuka Puasa. Umat muslim diperintahkan melaksanakan puasa wajib selama satu bulan di siang bulan Ramadan, diakhiri berbuka pada sore hari atau terbenamnya matahari di sebelah barat. Hal yang dinantikan saat seharian berpuasa adalah tibanya waktu berbuka yang ditandai kumandang azan magrib.

Di saat berbuka puasa, Rasulullah SAW selalu berdoa sekaligus mengajari kepada umatnya. Dan doa buka puasa Ramadan adalah amalan yang disunahkan untuk menambah pahala bagi yang berpuasa.

Puasa Ramadan pertama kali disyariatkan pada 10 Sya’ban di tahun kedua setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah. Hijrah tersebut dilakukan setelah diturunkannya perintah penggantian kiblat dari masjid Al-Aqsha ke Masjid Al-Haram. Semenjak itulah Rasulullah SAW menjalankan puasa Ramadan hingga akhir hayatnya sebanyak sembilan kali.

Doa Ketika Buka Puasa

Terdapat doa buka puasa Ramadan yang dibaca oleh Rasulullah SAW sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya : “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka puasa, telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah, dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih”.

Adab Berbuka Puasa

Di saat buka puasa terdapat adab-adab berbuka yang harus diketahui. Berikut adalah keterangannya yang dikutip dari buku Buka Puasa Bersama Rasulullah SAW karya Muhammad Ridho al-Thurisinai

1. Memperbanyak Membaca Doa

Berdoa saat berbuka merupakan waktu yang mujarab (doa cepat diterima). Berikut adalah hadits yang menyebutkan:

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدّ، دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الصّـَائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ

Artinya: “Dari Anas bin Malik RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: 1. Doa orang tua kepada anaknya 2. Orang yang berpuasa ketika berbuka 3. Doa orang yang sedang bepergian (musafir).” Hadits Shohih (HR. al-Baihaqi 3/345 dan yang lainnya).

2. Sunah Berbuka dengan Kurma

Sebaiknya awali buka puasa dengan kurma. Kurma dipercaya dapat menormalkan kadar gula dalam tubuh. Jika tidak ada kurma maka dapat diganti dengan air. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:

 عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ اَلضَّبِّيِّ – رضي الله عنه – عَنِ اَلنَّبِيِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: – إِذَا أَفْطَرَ أَحَدُكُمْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى تَمْرٍ, فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيُفْطِرْ عَلَى مَاءٍ, فَإِنَّهُ طَهُورٌ – رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, وَصَحَّحَهُ اِبْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ

Artinya: “Dari Salman bin ‘Amir Adh Dhobbi RA dari Nabi SAW beliau bersabda: “Jika salah seorang di antara kalian berbuka, maka berbukalah dengan tamr (kurma kering). Jika tidak dapati kurma, maka berbukalah dengan air karena air itu mensucikan.”

Faktanya, kurma dan air putih sangat baik untuk tubuh yang sedang mengalami kekurangan cairan dan energi. Itulah salah satu hikmah tuntunan Nabi mengenai makanan yang dipilih dan dikonsumsi pada saat berbuka puasa.

Jumlah yang dianjurkan Untuk mengawali berbuka puasa dengan kurma, kita bisa mengonsumsi tiga hingga lima butir kurma, tanpa takut obesitas. Kurma yang manis tidak menyebabkan obesitas karena tinggi kandungan serat. Buah ini juga bebas kolesterol, lemak dan gluten.

Berdasarkan Riwayat Anas RA ia berkata, “Nabi SAW berbuka sebelum salat dengan memakan beberapa biji kurma. Jika tidak ada kurma Nabi SAW meminum air”.

Di saat berbuka sebaiknya dilakukan secara bertahap agar sistem pencernaan kita tidak kaget. Hal tersebut dilakukan agar kerja lambung tidak terlampau berat.

3. Jangan Makan Berlebihan Saat Berbuka

Berhentilah untuk makan dan minum dengan berlebihan saat berbuka. Hal ini dilakukan agar tidak kehilangan faedah puasa dan menjaga kesehatan dengan baik. Rasulullah saw bersabda, bahwasanya “Tidaklah Ibnu Adam memenuhi suatu wadah yang lebih buruk daripada perutnya,” (Shahih, HR Tirmudzi).

Wallahu A’lamu Bissowab




LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here