Beranda Keutamaan AWAS Bahaya Mengikuti Hawa Nafsu

AWAS Bahaya Mengikuti Hawa Nafsu

330
4
AWAS Bahaya Mengikuti Hawa Nafsu

Aminsaja.comAWAS Bahaya Mengikuti Hawa Nafsu. Semua manusia memiliki hawa nafsu. Hawa Nafsu selalu mendorong manusia untuk mengikutinya sehingga terjerumus pada hal-hal yang kadang dilarang oleh Allah SWT.

Hawa nafsu adalah sebuah perasaan atau kekuatan emosional yang besar dalam diri seorang manusia; berkaitan secara langsung dengan pemikiran atau fantasi seseorang. dan biasanya berorientasi pada keduniawian.

Hawa nafsu merupakan musuh yang sangat berbahaya, karena dia tidak tampak saat menyerang. Dan hawa nafsu memiliki ribuan cara untuk mengelabuhi kita agar terperosok dalam hasutannya.

Nafsu adalah ujian dari Allah SWT, maka berbekal akal sehat, mestinya manusia dapat mengenali nafsu dalam dirinya, selanjutnya berusaha mengontrol dan menaklukkannya.

Tanda Amalan Mengikuti Hawa Nafsu

salah satu tanda amalan yang mengikuti hawa nafsu adalah berbuat amal sunah tetapi melalaikan amalan yang wajib, sebagaimana yang diterangkan oleh Imam Athoillah Al-Iskandari dalam kitab Al-Hikam sebagai berikut:

من علامات اتباع الهوى: المسارعة إلى نوافل الخيرات, والتكاسل عن القيام بالواجبات

Artinya: “Setengah dari pada tanda mengikuti hawa nafsu, ia bersegera untuk melakukan amalan sunah, akan tetapi ia malas untuk mengerjakan amalan yang wajib”.

Kebinasaan Manusia

Muhammad bin ali Ward berkata bahwa kebinasaan manusia terjadi dalam dua hal:

  1.  Mengerjakan yang sunah tapi mengabaikan yang wajib (Fardhu)
  2.  Dalam amal perbuatan hanya mementingkan bagian lahir (luar) dan mengabaikan bagian hati (niat dan keikhlasan beramal).

Dan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Al-Khawwash ia berkata bahwa terputusnya makhluk dari Allah SWT karena dual hal:

  1. Mengerjakan amalan sunah dan meninggalkan yang wajib
  2. Memperbaiki lahirnya amal, akan tetapi tidak memperhatikan keikhlasan beramal

Sedangkan Allah SWT tetap tidak menerima amal perbuatan kecuali jika ia ikhlas dan sesuai dengan tuntunan syariat.

Sebab Seseorang Menjadi Budak Nafsu

1. Tidak bisa mengendalikan

Ibrahim bin Ad-ham mengatakan, “Jihad yang paling susah adalah jihad melawan hawa nafsu. Barangsiapa yang jiwanya bisa mengendalikan hawa nafsunya maka ia akan istirahat dari dunia dan bencananya dan ia akan dijaga dari kesusahan dunia.” (Tahdzib alHilyah 2/484)

2. Cinta dunia dan popularitas. 

Berkata Ibnul Qayyim, “Termasuk mengikuti hawa adalah ambisi dengan dunia, dan termasuk ambisi dunia adalah cinta harta serta kedudukan. Barang siapa yang cinta harta dan kedudukan ia akan menghalalkan yang haram, dan barang siapa menghalalkan yang haram maka Allah akan murka kepadanya. Dan murka Allah adalah penyakit yang tidak ada obatnya selain ridha-Nya.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah 35168)

Berkata al-Hasan al-Bashri, “Cukuplah seseorang itu akan mendapat keburukan jika ia ingin terkenal dalam agama maupun dunia, kecuali orang-orang yang dijaga Allah.” (Tahdzib al-Hilyah 2/94)

3. Berteman dengan ahlul ahwa’ (pengikut hawa nafsu)

Berkata Abu Qilabah, “Jangan kalian duduk dengan ahlul ahwa’ (pengikut hawa nafsu) dan jangan berdebat dengan mereka, karena aku tidak merasa aman jika mereka akan menjatuhkan kalian ke dalam kesesatan.” (As-Sunnah, Abdullah Ibnu Ahmad, hal. 91)

Tanda-tanda Mengikuti Hawa Nafsu?

  1. Fanatik buta kepada seseorang
  2. Mencari-cari kesalahan orang
  3. Mengingkari sebagian kemungkaran dan mendiamkan yang lain
  4. Berlebihan dalam segala urusan
  5. Senang berdebat dan tidak mau mengikuti kebenaran
  6. Menguatkan beberapa masalah ilmiah
  7. Menganggap dirinya sudah sempurna dari yang lain
  8. Tidak mau terikat dengan aturan yang diperbolehkan secara syar’i
  9. Menyia-nyiakan waktu
  10. Gemar mengoreksi orang lain dengan alasan nasihat untuk kaum muslimin padahal itu adalah hasad dan yang lainnya. (Ittiba’ul Hawa, Dr. Abdurrahman Ibnu Ayid al-Ayid)

Cara Mengendalikan Hawa Nafsu

  1. Mengurangi Makan atau puasa
  2. Mengurangi Tidur
  3. Mengurangi Banyak Bicara

Bahayanya Mengikuti Hawa Nafsu

1. Rugi Dunia dan Akhirat

Sebagaimana firman Allah SWT:

فَأَمَّا مَنْ طَغَىٰ- وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا-فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَىٰ-وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ

Artinya:Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia, maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal(nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Rabbnya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). (QS. an-Nazi’at: 37-40) 

Imam Athoillah Al-Iskandari ia berkata:

Barang siapa yang hawa-nya mengalahkan akalnya, keluh kesahnya mengalahkan kesabarannya maka ia akan merugi.” (Dzammul Hawa, 27)

2. Selalu Gelisah

Orang yang mengikuti Hawa Nafsu tidak akan pernah merasa puas, sehingga selalu merasa harus mengejar ambisi-ambisinya. karena itu adalah ajakan nafsu dalam dirinya. sehingga ketika melihat kesuksesan orang lain justru menjadi gelisah.

3. Menggiring kesesatan pada diri sendiri maupun orang lain

Sebagaimana firman Allah SWT:

إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَمَا تَهْوَى الْأَنْفُسُ ۖ وَلَقَدْ جَاءَهُمْ مِنْ رَبِّهِمُ الْهُدَىٰ

Artinya: “Mereka tidak lain hanyalah mengikuti sangkaan-sangkaan, dan apa yang diingini oleh hawa nafsu mereka.” (QS. an-Najm: 23)

Ali bin Abi Thalib berkata, “Yang paling aku takutkan atas kalian adalah dua hal; panjang angan-angan dan mengikuti hawa. Panjang angan-angan akan melupakan akhirat dan mengikuti hawa akan membendung seseorang dari kebenaran.” (Mushannaf Ibnu Abi Syaibah, no. 34495)

4. Sulit mendapatkan ketulusan

orang yang mengedepankan nafsu akan berorientasi pada kepentingan dirinya sendiri, sehingga ketika berteman jika tidak menguntungkan dirinya tidak akan benar-benar tulus, sehingga balasannya pun sama.

5. Salah satu penghancur agama

Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga hal penghancur; yaitu kikir yang ditaati, hawa yang diikuti dan ujubnya seseorang dengan dirinya.” (HR. al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 745)

6. Menghalalkan segala Cara

Orang yang mengikuti hawa nafsu dalam dirinya akan senantiasa mengejar ambisi kekuasaan, dan karena nafsunya tersebut maka akan terdorong untuk menggunakan berbagai macam cara untuk meraihnya meskipun tidak halal dan tidak baik.

7. Penyebab hilangnya ilmu dan akal sehat

Atha’ as-Sulami mengatakan, “Syahwat dan hawa nafsu dapat mengalahkan ilmu, penjelasan dan akal sehat.”

(Tahdzib al–Hilyah 2/323)

8. Tidak Mampu memahami Agama

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّسْتَمِعُ اِلَيْكَۚ حَتّٰىٓ اِذَا خَرَجُوْا مِنْ عِنْدِكَ قَالُوْا لِلَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ اٰنِفًا ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ طَبَعَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَاتَّبَعُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ

Artinya: “Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu (Muhammad), tetapi apabila mereka telah keluar dari sisimu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu (sahabat-sahabat Nabi), “Apakah yang dikatakannya tadi?” Mereka itulah orang-orang yang dikunci hatinya oleh Allah dan mengikuti keinginannya (Hawa nafsunya)” (QS Muhammad:16)

9. Hatinya terkunci dan tersesat

اَفَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُ وَاَضَلَّهُ اللّٰهُ عَلٰى عِلْمٍ وَّخَتَمَ عَلٰى سَمْعِهٖ وَقَلْبِهٖ وَجَعَلَ عَلٰى بَصَرِهٖ غِشٰوَةًۗ فَمَنْ يَّهْدِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ اللّٰهِ ۗ اَفَلَا تَذَكَّرُوْنَ

Artinya: “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat dengan sepengetahuan-Nya, dan Allah telah mengunci pendengaran dan hatinya serta meletakkan tutup atas penglihatannya? Maka siapa yang mampu memb11. erinya petunjuk setelah Allah (membiarkannya sesat?) Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS Al-Jatsiyah:23)

10. Tidak mendapat Petunjuk Allah SWT

قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْنِكُمْ غَيْرَ الْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوْٓا اَهْوَاۤءَ قَوْمٍ قَدْ ضَلُّوْا مِنْ قَبْلُ وَاَضَلُّوْا كَثِيْرًا وَّضَلُّوْا عَنْ سَوَاۤءِ السَّبِيْلِ ࣖ

Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu berlebih-lebihan dengan cara yang tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah tersesat dahulu dan (telah) menyesatkan banyak (manusia), dan mereka sendiri tersesat dari jalan yang lurus.” (QS Al Maidah:77)

11. Terombang ambing dan tidak mendapat perlindungan Allah SWT

اَرَءَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ اِلٰهَهٗ هَوٰىهُۗ اَفَاَنْتَ تَكُوْنُ عَلَيْهِ وَكِيْلًا ۙ

Artinya: “Sudahkah engkau (Muhammad) melihat orang yang menjadikan keinginannya (Hawa Nafsunya) sebagai tuhannya. Apakah engkau akan menjadi pelindungnya?” (QS.Al-Furqon:43)

12. Dapat membinasakan

وَلَوِ اتَّبَعَ الْحَقُّ اَهْوَاۤءَهُمْ لَفَسَدَتِ السَّمٰوٰتُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ بَلْ اَتَيْنٰهُمْ بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَنْ ذِكْرِهِمْ مُّعْرِضُوْنَ ۗ

Artinya: “Dan seandainya kebenaran itu menuruti keinginan mereka, pasti binasalah langit dan bumi, dan semua yang ada di dalamnya. Bahkan Kami telah memberikan peringatan kepada mereka, tetapi mereka berpaling dari peringatan itu”

13. Jauh dari Iman

فَلَا يَصُدَّنَّكَ عَنْهَا مَنْ لَّا يُؤْمِنُ بِهَا وَاتَّبَعَ هَوٰىهُ فَتَرْدٰى

Artinya : “Maka janganlah engkau dipalingkan dari (Kiamat itu) oleh orang yang tidak beriman kepadanya dan oleh orang yang mengikuti keinginannya, yang menyebabkan engkau binasa.”(QS Taha:16)

14. Termasuk orang Zalim dan tidak dapat pertolongan Allah SWT

بَلِ اتَّبَعَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ فَمَنْ يَّهْدِيْ مَنْ اَضَلَّ اللّٰهُ ۗوَمَا لَهُمْ مِّنْ نّٰصِرِيْنَ

Artinya: “Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti keinginannya (hawa nafsunya) tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan Allah. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka”. (QS.Ar Rum:29)

15. Menumbuhkan sifat rakus

16. Tidak pandai bersyukur

17. Cinta dunia

18. Menyalahkan nasib

19. Mudah putus asa

Masih banyak lagi bahayanya mengikuti hawa nafsu.

Wallohu A’lam Bissowab

4 KOMENTAR

  1. Astaghfirullah hal’azim ya Allah berilah hidayah kpd kami bimbinglah kami senantiasa pada jalanMu aamiin , trimaksih ustad sangat manfaat untuk kelg kami khususnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here