Aminsaja.com – Bagaimana Cara bergaul yang baik sesama Muslim, adalah artikel lanjutan dari etika persahabatan yang sudah dibahas di artikel sebelumnya.
Keamanan sebuah bangsa diawali dari ketenteraman masyarakatnya, ketenteraman masyarakat berawal dari hubungan baik warganya, hubungan baik warga diawali dari hubungan baik dari cara pergaulan masyarakatnya.
Pergaulan yang baik secara umum adalah dilandasi dengan saling menghargai dan toleransi, akan tetapi setiap agama mempunyai cara, aturan dan nasihat untuk umatnya,
Sedangkan menurut Islam, cara bergaul yang baik sesama muslim diatur dalam Al-Qur’an dan sunah yang tersebar dalam berbagai kitab salaf maupun kitab-kitab kontemporer.
10 Cara bergaul sesama muslim
1. Tebarkan Salam
Dalam Kitab Riyadus saalihin dijelaskan bahwa Ucapan salam berupa “Assalaamu ‘alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh” mengandung doa. Salam menunjukkan seorang selamat dari segala keburukan , oleh karena itu surga dinamakan darus salam atau tempat kedamaian, yang di dalamnya tidak ada keburukan sama sekali. oleh karena itu Islam menganjurkan menyebarkan salam seluas-luasnya. Selanjutnya Bab Salam akan kami tulis secara terpisah di artikel berikutnya.
2. Menutup aibnya dan menjaga rahasianya
Dalam pergaulan kita harus menjaga privasi orang lain agar orang lain pun menghargai kita, dalam artikel sebelumnya sudah kita bahas tentang bagaimana menutupi kekurangan dan larangan menyebarkan aib orang lain secara detail.
Sedangkan menjaga rahasia adalah salah satu amanah yang harus dijaga untuk menciptakan kepercayaan dalam pergaulan sesama muslim. sabda Nabi SAW:
“Jika seseorang menyampaikan suatu ucapan (rahasia) kepadamu kemudian dia berpaling muka (ucapannya) itu merupakan amanat” (HR Abu Dawud).
3. Tidak Berkhianat
Sakit rasanya jika dalam pergaulan, orang yang dipercaya justru malah mengkhianati kita, di depan dan di belakang berbeda, Firman Allah SWT:
وَاَوْفُوْا بِالْعَهْدِۖ اِنَّ الْعَهْدَ كَانَ مَسْـُٔوْلًا
Artinya: “Dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya”. (QS. Al Isra:34)
Dari Abu Hurairah ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
Artinya: “Tanda orang munafik itu tiga apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati” (HR Al-Bukhari, no. 33 dan Muslim no. 59)
4. Saling menghargai
Dalam masyarakat perbedaan dan keberagaman adalah keniscayaan, untuk itu sangat dibutuhkan sikap Saling menghargai dan menghormati . Al Qur-an dalam surat al-Kaafirun ayat 1-6 sudah menjelaskan dengan sangat gamblang tentang bagaimana cara menghormati keyakinan orang lain.
5. Bertutur kata baik dan menyenangkan
Firman Allah SWT:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu“. (QS. Ali Imran:159)
Dari Abu Hurairah ra,.ia berkata, “Rasulullah SAW bersabda:
وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
artinya: “Ucapan yang baik adalah sedekah” (HR. Bukhari Muslim)
إنَّكُمْ لَا تَسَعُونَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ لِيَسَعْهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
Artinya : “Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia” (HR. Al Hakim)
6. Saling Menasihati
Cara bergaul yang baik sesama muslim berikutnya adalah saling memberi nasihat di dalam kebenaran dan kesabaran. Dalam memberikan nasihat tugas kita hanya sebatas memberitahu, tidak memaksakan.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah bekata: “Allah menjadikan tingkatan-tingkatan dakwah menurut tingkatan budi pekertinya. Adakalanya yang mendengar mau menerimanya dengan baik dan ada kalanya ada yang tidak menerima dengan baik.”
Untuk itu perlu dipahami, bahwa nasihat baik yang kita berikan adalah wujud kepedulian dan kasih sayang, selanjutnya terserah yang mendengarkan.
7. Memberi selamat atas nikmat yang dialami orang lain
Dalam pergaulan sering kali kita mendengar sahabat atau saudara yang mengalami atau menerima kesuksesan dan kebahagiaan, seharusnya dengan hati yang ikhlas, kita ikut bergembira dengan nikmat yang diterima oleh orang lain, bukan malah senang melihat orang lain menerima cobaan. Rasulullah SAW mengajarkan kepada kaum muslimin untuk bergembira ketika melihat kabar baik dari orang lain. Firman Allah SWT:
الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ اَحْسَنَهٗ ۗ
Artinya: “(yaitu) mereka yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya”. (QS Az-Zumar 17)
8. Menghindari perdebatan
Dalam pergaulan perbedaan cara pandang pasti akan sering terjadi, kita tidak perlu berdebat mencari pembenaran dan kemenangan, yang dibutuhkan hanya saling menghargai. Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُبْطِلٌ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ مَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَهُوَ مُحِقٌّ بَنَى اللهُ لَهُ بَيْتًا فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ
Artinya: “Barang siapa yang meninggalkan perdebatan, sementara dia berada di atas kebatilan, maka Allah akan bangunkan sebuah rumah baginya di pinggiran surga. Dan barang siapa yang meninggalkan perdebatan, padahal dia berada di atas kebenaran, maka Allah akan membangun sebuah rumah baginya di atas surga” (Shahih at-Targhib wat Tarhib, no. 138).
Syair dari Imam Asy-Syafi’i rahimahullah:
إذا نطق السفيه فلا تجبه .. فخير من إجابته السكوت
فإن كلمته فرجت عنه .. وإن خليته كمدا يموت
“Apabila orang dungu itu berbicara, maka tidak usah dijawab.
Sebaik-baik jawaban untuknya adalah diam.
Jika kamu menjawabnya, kamu memberi jalan untuknya.
Jika kamu biarkan, dia akan mati sambil marah”
9. Membantu kesusahannya
Rasulullah SAW bersabda:
أَمَرَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِسَبْعٍ وَنَهَانَا عَنْ سَبْعٍ أَمَرَنَا بِاتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ وَعِيَادَةِ الْمَرِيضِ وَإِجَابَةِ الدَّاعِي وَنَصْرِ الْمَظْلُومِ وَإِبْرَارِ الْقَسَمِ وَرَدِّ السَّلَامِ وَتَشْمِيتِ الْعَاطِسِ » [أخرجه البخاري و مسلم]
Artinya: “Rasulullah Muhammad SAW menyuruh kami untuk mengerjakan tujuh perkara: ‘Beliau memerintahkan kami supaya mengiringi jenazah, menjenguk orang sakit, memenuhi undangan, menolong orang yang terzalimi, membantu melepas (kafarah) sumpah, menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin“. HR Bukhari no: 1239. Muslim no: 2066.
10. Menjaga pandangan dan menutup aurat
Dalam pergaulan kita akan bertemu dan bercampur dengan berbagai jenis manusia, termasuk ada laki-laki dan perempuan. hal yang harus diperhatikan adalah:
a. Menjaga pandangan
Sabda Rasulullah SAW:
“Janganlah engkau iringi satu pandangan kepada wanita yang bukan mahram dengan pandangan lain, karena pandangan yang pertama itu halal bagimu, tetapi tidak yang kedua!“. (HR Abu Daud)
Memandang lawan jenis termasuk zina mata, maka harus dijaga. dan lebih baik menundukkan wajah ketika berbicara dengan lawan jenis.
b. Tidak berjabat tangan dengan lawan jenis yang bukan muhrimnya
Berjabat tangan adalah tradisi, tetapi perlu dibatasi, jika dengan laki-laki tidak perlu sampai menyentuh. Nabi SAW Bersabda:
“Sesungguhnya aku tidak berjabatan tangan dengan wanita”. (HR Malik, Tirmizi dan Nasa’i).
b. Menutup aurat
Pakaian selain berfungsi sebagai penutup aurat, juga sebagai kehormatan dan sekaligus keindahan. pakaian yang baik adalah yang menutup sempurna aurat wanita, dan tidak memperlihatkan lekukan tubuh yang dapat mengundang birahi lawan jenis.
“Tidak diperbolehkan laki laki melihat aurat (kemaluan) laki laki lain, begitu pula perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain”. (HR Muslim).
Wallohu a’lam bissowab
subhanallah ya allah bimbinglah kami dan kelg bisa bergaul sesuai tuntunan Rasulullah saw ….. matur nuwun ilmunya sangat manfaat smoga bisa memperbaiki diri