Beranda Keutamaan Kedudukan, Kemuliaan Dan Adab Terhadap Guru

Kedudukan, Kemuliaan Dan Adab Terhadap Guru

172
2

Kedudukan, Kemuliaan Dan Adab Terhadap Guru saat ini menjadi perhatian masyarakat dengan adanya hari peringatan guru secara nasional. Guru telah menjadi bagian dari profesi yang mendapatkan tunjangan dan Gaji.

Guru tidak hanya memberi ilmu tapi membimbing dan mengarahkan, sehingga jasa seorang guru menjadi sangat mulia dan penting artinya bagi kehidupan dan kesuksesan setiap orang.

Tanpa guru, manusia tidak akan tahu apa-apa, bahkan bisa tersesat jalannya. Berkat bimbingan seorang guru, manusia dapat memiliki akhlak yang baik.

Bagaimana pengertian guru, fungsi dan kedudukannya serta bagaimana seharusnya adab kita terhadapnya, akan diuraikan dibawah ini.

Pengertian Guru

Guru menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.

Namun pengertian secara luas, setiap orang yang membagikan ilmu baik di lingkungan pendidikan formal atau yang nonformal maka dia adalah seorang guru. seperti kata pepatah:

Setiap orang adalah guru, Setiap tempat adalah sekolah

Fungsi Guru

Fungsi guru adalah sebagai seseorang yang mendidik, membimbing, mengajarkan, mengarahkan, melatih, menilai, dan seterusnya. Guru adalah orang yang memiliki kemuliaan, sebab seorang guru adalah sebaik-baiknya orang yang tidak “pelit” akan ilmu yang dimilikinya.

Kedudukan dan Kemuliaan Seorang Guru

Wawasan dan pengetahuan yang dimilikinya oleh seorang guru selalu ia bagikan kepada murid-muridnya sehingga jasa seorang guru tidak bisa terukur dengan barang dan harga.

1. Pahalanya tidak terputus

Dan dimata Islam, pahala kebaikan seorang guru dinilai dengan pahala yang tidak akan pernah terputus meski sudah meninggal dunia.

2. Termasuk orang yang beruntung

Di dalam Al-Qur’an, guru memiliki kedudukan istimewa yang digolongkan sebagai orang yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu ayat yang menerangkan tentang keutamaan menjadi seorang guru adalah (QS. Al-Mujadalah ayat 11).

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al-Mujadalah ayat. 11)

3. Kuburanya mendapat cahaya

Ka’ab rahimahullah berkata :

“Allah ta’ala mewahyukan kepada Musa As : Belajarlah wahai Musa kebaikan dan ajarkanlah kebaikan itu kepada manusia, karena sesungguhnya Aku akan membuat kuburan orang yang mengajarkan kebaikan dan yang mempelajarinya bercahaya hingga mereka tidak merasa kesepian.”.

4. Mendapat penghormatan

Karena demikian mulianya ilmu itu, maka sudah sepantasnya guru yang mengajarkannya juga dihormati. Tentu penghormatan di sini tidak terbatas hanya bagi mereka yang mengambil langsung ilmu dari sang guru, tetapi kita semua yang telah mencicipi indahnya kehidupan ini jika diisi oleh orang-orang terpelajar.

Ibnu Abbas pernah memegang tali kekang hewan tunggangan Zaid bin Tsabit-radhiyallahu ‘anhuma, sambil berkata,”beginilah yang kami lakukan terhadap orang yang berilmu kami.”Orang-orang dahulu kala begitu hormat dan ta’zhimnya kepaga guru, sampai-sampai mereka mengatakan,

“murid harus menyerahkan kendali dirinya kepada guru, seperti pasien yang menyerahkan penanganan dirinya kepada dokter. Karena itu, ia harus merendahkan diri dan benar-benar menurut kepadanya.”

5. Dimohonkan ampunan oleh seluruh mahluk

Menjadi seorang guru tidak hanya didoakan oleh murid-muridnya, tetapi seluruh makhluk ciptaan Allah SWT, Manusia, Jin, Hewan, tumbuhan, langit, bumi dan planet-planet semua mendoakan dan memohonkan ampunan kepadanya.

“sesungguhnya orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia ( guru ) akan dimohonkan ampunan oleh seluruh makhluk hingga ikan-ikan yang ada di lautan”.

Ibnu Abbas Ra

Hal tersebut terjadi karena orang yang berilmu akan selalu mewasiatkan agar setiap orang senantiasa berbuat baik kepada segala sesuatu hingga terhadap hewan-hewan sekalipun, maka Allah Subahanahu wata’ala mengilhamkan kepada mereka semua ampunan sebagai balasan atas kebaikan yang mereka lakukan.

Al-Hasan rahimahullah berkata : “Seandainya tak ada ulama (guru) niscaya seluruh manusia akan seperti hewan”.

Islam meletakkan martabat seorang guru ditempat yang sungguh mulia, Al-ghozali mengatakan bahwa siapa yang memilih pekerjaan mengajar ssesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang sangat mulia,karena dengan profesi guru ini sama hal nya kita mengabdi kepada sekolah untuk medidik putra putri masyarakat.

6. Penawar Kebodohan

Allah swt menjadikan guru sebagai penawar kebodohan, Allah SWT berfirman:

“Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui”

Dari ayat ini kita memahami bahwa seorang guru adalah sumber ilmu yang menjadikan seseorang yg tidak tau menjadi tau,yang sudah tau menjadi paham, yg sudah paham bisa mengamalkan

Adab terhadap guru

  1. Mendoakan dan mengucapkan salam
  2. Menghormati sebagaimana mestinya
  3. Berlaku sopan dan taawadhu
  4. Tidak memandang dengan pandangan yang tajam
  5. Tidak mendebat
  6. Tidak memberi beban kepadanya
  7. Menjaga aib dan rahasianya
  8. Berbakti kepadanya

Ali bin Thalib pernah berkata, “di antara hak seorang guru kepada para muridnya adalah, hendaknya ia mengucapkan salam dalam majlisnya, memberi salam hormat khusus kepadanya, tidak menunjuknya dengan tangan yang mengarah kepadanya, tidak memandangnya dengan pandangan yang tajam ke arahnya, tidak banyak mengajikan pertanyaan kepadanya, tidak memaksanya jika ia letih, tidak mendebatnya jika ia tidak menginginkannya,, tidak membocorkan rahasianya. Jangan berkata di depannya, ”Tapi, guru fulan berkata begini dan begitu yang berbeda denggn pendapatmu, jangan memujinya berlebihan, jangan sungkan-sungkan berbakti kepadanya”.

Nasehat KH. Maimun Zubair untuk para guru

“Jadi guru itu tidak usah punya niat bikin pintar orang, Nanti kamu hanya marah-marah ketika melihat muridmu tidak pintar ikhlasnya jadi hilang, Yang penting niat menyampaikan ilmu dan mendidik yang baik. Masalah muridmu kelak jadi pintar atau tidak, serahkan kepada Allah SWT. Didoakan saja terus menerus agar muridnya mendapat hidayah.”

KH.Maemun Zubaer

Selain yang telah dipesankan oleh Kyai Maimun Zubair, pesan bijak berikut juga patut direnungkan untuk para guru :

Yang paling hebat bagi seorang Guru adalah mendidik, dan rekreasi yang paling indah adalah mengajar.

Ketika melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menarik tangan kita menuju surga”.

Wallahu A’lam Bissowab

2 KOMENTAR

  1. Subhanallah betapa mulianya guru…untuk itu tanamkn keikhlasan lahir dan batin….jangan pernh berharap dibalas kebaikan karena Alloh otomatis akan mmbls dengan kebaikn yg berlipat ….karena Alloh Maha tau. Maha Adil dan Maha Memberi…..Selamat hari guru semoga kita tergolong orang orang yang sabar dan ikhlash dalam perjuangan agama Allah aamiin y r a

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here