Aminsaja.com – Keistimewaan Dan Tata Cara Shalat Sunah Al-Awwabin Mungkin masih terdengar asing bagi sebagian muslim. Namun seperti ibadah sejenis lainnya, salat sunnah awwabin menyimpan banyak keutamaan dan manfaat bagi yang melaksanakan.
Pengertian Shalat Sunah Awwabin, jika dilihat dari makna kata awwabin (أَوَّابِيْن) ia merupakan bentuk plural dari kata awwab (أَوَّاب) yang memiliki arti seorang yang banyak kembali kepada Allah dengan taubat dan dzikir (mengingat-Nya). Pendapat lain menyebutkan Shalat Awwabin, berasal dari kata “Awwab” artinya orang yang kembali kepada Allah. Dan sehingga waktu itu (waktu antara Maghrib dan Isya) sangat baik untuk berdzikir mengingat Allah dengan beribadah dan juga bertobat.
Saat zaman Rasulullah SAW, kebanyakan manusia saat itu berada dalam sebuah kondisi yang butuh istirahat dan ketenangan. Sehingga mereka menjadikan waktu itu sebagai waktu ibadah.
Dan shalatlah merupakan suatu perlawanan terhadap keinginan jiwa untuk santai kemudian membawanya menuju ridha Allah SWT. (Faidh Al-Qadir, 4/216).
Pelaksanaan Shalat sunah awwabin bertujuan memperbanyak ibadah agar bisa lebih mendekatkan diri pada Allah SWT. Hukum mengerjakan Shalat sunah awwabin adalah sunah muakkad. Ibadah ini bisa dikerjakan usai shalat maghrib sebelum adzan isya atau ba’diyah maghrib. Pelaksanaan Shalat sunah awwabin berdasarkan hadits berikut:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ صَلَّى بَعْدَ الْمَغْرِبِ سِتَّ رَكَعَاتٍ ، لَمْ يَتَكَلَّمْ فِيمَا بَيْنَهُنَّ بِسُوءٍ عُدِلْنَ لَهُ بِعِبَادَةِ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ سَنَةً
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa melakukan Shalat sunah enam rakaat setelah Shalat Maghrib dan di antara Shalat-shalat itu tidak berkata dengan kata-kata yang buruk, maka Shalatnya sebanding ibadah dua belas tahun.” (HR Tirmidzi).
Dalam hadits lain dijelaskan sebagai berikut:
مَنْ صَلَّى بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ، عِشْرِينَ رَكْعَةً بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ
Artinya: “Barangcsiapa melaksanakan Shalat (sunah) dua rakaat di antara Maghrib dan Isya, maka Allah akan membangun rumah (untuknya) di surga .”
Dan juga ada riwayat dari Ammar bin Yasir, Rasulullah SAW, bersabda:
artinya: “Barang Siapa melakukan salat 6 rakaat setelah Maghrib, maka diampuni dosanya meskipun sebanyak ombak lautan.” (HR at-Tabrani).
Ulama berbeda pendapat terkait jumlah rakaat paling banyak dari Shalat Awwabin ini. Sebagian ulama mengatakan 20 rakaat, ada yang mengatakan 6 rakaat, 4 rakaat dan 2 rakaat. Menurut Syaikh Zainudin Al-Malibari, jumlah rakaat paling banyak dari shalat Awwabin adalah 20 rakaat, sementara paling sedikit adalah 2 rakaat. Dalam kitab Fathul Muin, beliau berkata:
ﻭﻣﻨﻪ ﺻﻼﺓ ﺍﻷﻭﺍﺑﻴﻦ ﻭﻫﻲ ﻋﺸﺮﻭﻥ ﺭﻛﻌﺔ ﺑﻴﻦ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻭﺍﻟﻌﺸﺎﺀﻭﺭﻭﻳﺖ ﺳﺘﺎ ﻭﺃﺭﺑﻌﺎ ﻭﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﻭﻫﻤﺎ ﺍﻷﻗﻞ
“Di antara Shalat yang tidak disunahkan berjemaah adalah Shalat Awwabin. Ia berjumlah 20 rakaat dan dilakukan antara Shalat Maghrib dan Isya’. Diriwayatkan bahwa ia berjumlah 6 rakaat, 4 rakaat dan 2 rakaat, dan 2 rakaat ini adalah jumlah rakaat paling sedikit.”
Imam Al-Fasyani menjelaskan sebagai berikut:
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻔﺸﻨﻰ ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻰ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﺃﺣﺐﺃﻥ ﻳﺤﻔﻆ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺍﻳﻤﺎﻧﻪ ﻓﻠﻴﺼﻞ ﺭﻛﻌﺘﻴﻦ ﺑﻌﺪ ﺳﻨﺔ ﺍﻟﻤﻐﺮﺏ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻰ ﻛﻞ ﺭﻛﻌﺔ ﻓﺎﺗﺤﺔ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ ﺳﺖ ﻣﺮﺍﺕﻭﺍﻟﻤﻌﻮﺫﺗﻴﻦ ﻣﺮﺓ ﻣﺮﺓ ﺍﻩ
Imam Al-fasyani berkata Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa ingin Allah selalu menjaga imannya maka hendaklah ia sholat 2 (dua) raka’at setelah Shalat sunah maghrib, setelah al-fatihah membaca surat Al-Ikhlash 6X dan surat Al-mu’awwidzatain (Al-falaq dan Annas) masing-masing 1X.
Tata Cara Shalat Sunah Awwabin
BERIKUT PENJELASAN SELENGKAPNYA
1. Niat Shalat Sunah Awwabin
أصلي سنة الأوبين ركعتين لله تعالى
Usholli sunnatal awwabina rak’ataini lillahi ta’ala
“Saya niat shalat sunah awwabin dua rakaat karena Allah Ta’ala”
2. Takbirotul Ihram
3. Membaca surat Al-Fatihah satu kali dan setelah membaca surat Al-Fatihah di lanjut dengan membaca
Al Ikhlas 6 kali
Al Falaq 1 kali
An Naas 1 kali.
3. Lakukan hal yang sama di rakaat kedua lalu salam
Doan setelah shalat awwabin
اَللَّهُمَّ بِحُرْمَةِ النَّبِيِّ وَالحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَأُمِّهِ وَأَبِيْهِ وَنَجِّنِيْ مِنَ الغَمِّ الَّذِي فِيْهِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ وَأَسْئَلُكَ أَنْ تُحْيِيَ قَلْبِيْ بِنُوْرِ مَعْرِفَتِكَ أَبَدًا أَبَدًا يَا رَسُولَ اللهِ يَا اَللهُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ
Tapi dijelaskan dalam kitab Al-Masalik sebagai berikut:
ﻭﻗﺎﻝ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﺴﻠﻚ ﻓﺈﺫﺍ ﺳﻠﻢ ﺭﻓﻊ ﻳﺪﻳﻪ ﻭﻗﺎﻝ ﺑﺤﻀﻮﺭ ﻗﻠﺐﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺘﻮﺩﻋﻚ ﺇﻳﻤﺎﻧﻲ ﻓﻰ ﺣﻴﺎﺗﻲ ﻭﻋﻨﺪ ﻣﻤﺎﺗﻲ ﻭﺑﻌﺪﻣﻤﺎﺗﻲ ﻓﺎﺣﻔﻈﻪ ﻋﻠﻲ ﺇﻧﻚ ﻋﻠﻰ ﻛﻞ ﺷﻲ ﻗﺪﻳﺮ # ﺍﻩ ﺇﻋﺎﻧﺔ ﺍﻟﻄﺎﻟﺒﻴﻦ ﺍﻟﺠﺰﺀ ﺍﻷﻭﻝ ﺻﺤﻴﻔﺔ 258 – 259
Di dalam kitab Al-masalik disebutkan setelah salam berdo’a dengan sepenuh hati “Allaahumma inniastawdi’uka iimaanii fi hayaatii fii hayaatii wa’indamamaatii waba’da mamaatii fahfadh-hu ‘alayyainnaka ‘alaa kulli syay-in qodiir” 3 X. (Kitab I’anah Ath-tholibin 1 : 258 – 259, maktabah thoha putera semarang ).
Keutamaan shalat sunah awwabin
1. Pewujudan rasa syukur pada Allah SWT
2. Sedekah bagi tubuh
3. Memudahkan meraih rezeki
4. Menenangkan hati
5. Mudah konsentrasi
6. Kemudahan menyelesaikan urusan dan mendapat rezeki dari arah yang tidak disangka.
Wallahu A’lam Bissowab