Aminsaja.com – Kematian Akan Datang Secara Mendadak. Kematian adalah hal yang pasti bagi makhluk yang bernyawa, dan sebelum kematian tiba perbaikilah semua amal agar kita kelak akan menjadi orang yang beruntung.
Kematian akan menjumpai dan menjemput siapa saja yang bernyawa dan kematian datang tidak kenal tempat dan waktu, hanya keimanan dan ketakwaan seseorang yang menyelamatkan dari azab kubur dan siksa di akhirat. Siapa yang berhasil melewati fitnah kubur, maka ia akan bahagia di alam kuburnya dan siapa yang tidak berhasil melewati fitnah kubur dengan baik, maka ia sengsara di alam kuburnay. Sebagaimana yang disampaikan oleh Utsman bin Affan RA ia berkata:
سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : « إن القبر أول منازل الآخرة فمن نجا منه فما بعده أيسر منه، ومن لم ينج منه فما بعده أشد منه » قال : فقال عثمان رضي الله عنه : ما رأيت منظرا قط إلا والقبر أفظع منه
Artinya: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, alam kubur adalah awal perjalanan akhirat, barang siapa yang berhasil di alam kubur, maka setelahnya lebih mudah. Barang siapa yang tidak berhasil, maka setelahnya lebih berat. Utsman RA berkata: ‘Aku tidak pernah memandang sesuatu yang lebih mengerikan dari kuburan. (HR. Tirmidzi)
Sehingga di alam kubur, seseorang tidak lepas dari 2 kemungkinan: merasakan azab kubur atau merasakan nikmat kubur dan tidak ada pilihan ketiga. Kematian hanya sekali disaat manusia berada didunia dan mereka yang sudah meninggal tidak akan hidup kembali. Mereka merasakan amal yang diperbuat selama berada dunia. perbuatan baik akan ia nikmati dan perbuatan jelek akan ia rasakan.
Maka orang yang sudah mati memang hidup, namun di alam barzakh yang berbeda dengan kehidupan dunia. Sehingga hidupnya mereka bukan gentayangan dan berpergian sebagaimana orang yang masih hidup. Agar kita tidak lalai untuk mengerjakan perintah, maka pergilah ke pekuburan! sambil merenungi mereka yang kemarin seperti dirimu di atas muka bumi.
Sahabat Nabi (Abdullah bin Mas’ud) pernah memberi nasihat yang menyentuh hati:
إنكم في ممر من الليل والنهار، في آجال منقوصة، و أعمال محفوظة، والموت يأتي بغتة، فمن زرع خيرا فيوشك أن يحصد رغبة، ومن زرع شرا فيوشك أن يحصد ندامة، ولكل زارع مثل ما زرع، لا يسبق بطيء بحظه، ولا يدرك حريص ما لم يقدر له، فإن أعطي خيرا فالله أعطاه
Artinya: “Sesungguhnya kalian berada di tengah perjalanan malam dan siang. Dalam umur yang terus berkurang, dan dalam berbagai amalan yang selalu dijaga catatannya (yakni, tersimpan dalam catatan amal). Sedangkan kematian itu akan datang secara tiba-tiba. Barangsiapa menanam kebaikan , niscaya dia akan memetik kebahagiaan. Dan barangsiapa menanam kejelekan, niscaya dia akan menuai penyesalan. Setiap orang yang menanam, dia akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia tanam.Orang yang berlambat-lambat, dia tidak akan bersegera mendapatkan bagiannya. Dan orang yang rakus, dia tidak akan mendapatkan apa yang tidak ditetapkan baginya. Barangsiapa yang dikaruniai kebaikan, maka Allah-lah yang memberinya. Dan barangsiapa yang dijaga dari kejelekan, maka Allah-lah yang menjaganya.” (Shifatus Shafwah)
Dengan merenungi nasihat sahabat dan ulama, hendaknya kita selalu menyadari, bahwa setiap saat kematian dapat datang secara mendadak, tiba-tiba menghampiri, tanpa mengenal tempat dan waktu. Dan ketahuilah pula, bahwa sifat dari kematian itu tidak bisa ditunda atau diakhirkan sesaatpun, dan tidak pula bisa dipercepat. Sebagaimana firman Allah SWT:
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ ۗ لِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ ۚ إِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ فَلَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً ۖ وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Artinya: “Katakanlah: “Aku tidak berkuasa mendatangkan kemudharatan dan tidak (pula) kemanfaatan kepada diriku, melainkan apa yang dikehendaki Allah. Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya)”.(QS. Yunus: 49)
Kita mesti sadar, banyak kematian datang secara mendadak atau tiba-tiba, yakni tanpa didahului adanya tanda-tandanya, seperti sakit. Sehingga terkadang orang yang mengalami kematian itu tidak sempat bertobat dari kemaksiatan dan dosa-dosanya, dan tidak sempat pula beramal shalih. Dan mayoritas dari manusia zaman sekarang meninggal secara mendadak, ini termasuk salah satu tanda dekatnya hari kiamat, sebagaimana dalam hadis Anas bin Malik RA Nabi SAW bersabda:
إن من أمارات الساعة …….أن يظهر موت الفجأة
Artinya: “Sesungguhnya di antara tanda-tanda (dekatnya) hari kiamat adalah… banyaknya terjadi kematian tiba-tiba/mendadak…”(HR. Ath-Thabrani)
Kebanyakan manusia menjalani kehidupan dunianya begitu saja tanpa meperhitungkan kehidupannya di akhirat kelak. Padahal seandainya kita tahu betapa beratnya kehidupan setelah kematian, maka kita tidak akan santai dalam memanfaatkan waktu kita. Seandainya kita tahu betapa kita sangat memerlukan akan pahala demi pahala dari amal saleh yang kita lakukan dan semuanya akan ditimbang, maka kita pasti akan berlomba-lomba dalam memperbanyak amal-amal kebaikan dan menjauhi berbagai perbuatan dosa , maksiat, kecurangan, keserakahan, hingga kedzaliman. Seandainya kita tahu betapa dahsyatnya keadaan manusia berdiri di padang Mahsyar kelak, maka kita akan terus berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita sekuat tenaga. Seandainya kita tahu betapa mengerikannya azab di neraka, maka kita pasti akan menangisi kelalaian-kelalaian yang kita perbuat. Nabi SAW bersabda:
«لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا، وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا»
Artinya: “Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, sungguh kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.” (HR. Bukhar)
Imam Ibnu Al-Qoyyim berkata: “Menyia-nyiakan waktu itu lebih dahsyat dari kematian. Karena menyia-nyiakan waktu itu memutuskanmu dari Allah dan kampung akhirat, sedang kematian itu memutuskanmu dari dunia dan penghuninya.”
Wallahu A’lamu Bissowab