Aminsaja.Com – Keutamaan Membaca Al-Qur’an Beserta Dalilnya, Al-Qur’an merupakan sumber hukum dan pedoman hidup bagi seluruh umat Islam di dunia.
Al-Quran merupakan Firman Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril, yang berisi, kisah, Perintah, larangan, janji dan ancaman.
Al-Qur’an merupakan salah satu rukun iman yang ketiga yang wajib diimani, Di samping itu Al-Qur’an merupakan makhluk Allah SWT yang dapat menuntun manusia untuk mendapatkan keselamatan, ketenangan dan kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Mestinya semua umat Muslim dapat membacanya, karena dengan membaca Al-Qur’an diharapkan dapat memahaminya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Apa Saja keutamaan membaca Al-Qur’an? berikut kami sajikan tentang keutamaan membaca Al-Qur’an lengkap beserta dalilnya.
Pahala membaca Dan Mengamalkan Al-Qur’an
pahala orang yang membaca Alquran dan mengamalkannya akan berlipat ganda di hari kiamat. Dalam surat Fathir ayat 29-30, Allah SWT berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (Al-Qur’an) dan mendirikan Shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha mensyukuri.”
Keutamaan Membaca Al-Qur’an adalah
1. Pemberi syafa’at di hari kiamat
Dari sahabat Abu Umamah Al-Bahili RA, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda :
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه
Artinya: “Bacalah Al-Quran Karena sesungguhnya Al-Qur’an akan datang pada Hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang membacanya.” (HR. Muslim 804).
2. Menjadi Hujah bagi yang membacanya
Dari An-Nawwas bin Sam’an, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda:
يؤتى يوم القيامة بالقرآن وأهله الذين كانوا يعملون به، تقْدُمُهُ سورة البقرة وآل عمران تحاجَّان عن صاحبهما
Artinya: “Pada hari kiamat, Alquran akan didatangkan dan juga para ahli Alquran, yaitu orang-orang yang mengamalkannya di dunia. Di depannya ada surat Al-Baqarah dan Ali ‘Imrān, keduanya menjadi hujah bagi orang yang membacanya.” (HR. Muslim:805)
3. Menjadikan golongan orang yang paling baik, bagi pembacanya
Rasulullah SAW bersabda :
( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ ) رواه البخاري .
Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari:5027
4. Perumpamaan bagi pembacanya seperti buah yang manis dan enak
Dari sahabat Abu Musa Al-Asy’ari ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
( مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ) متفقٌ عَلَيْهِ .
Artinya: “Perumpamaan seorang mukmin yang rajin membaca Al-Qur”an adalah seperti buah Al-Atrujah : aromanya wangi dan rasanya enak. Perumpamaan seorang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti buah tamr (kurma) : tidak ada aromanya namun rasanya manis. Perumpamaan seorang munafik namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Raihanah : aromanya wangi namun rasanya pahit. Sedangkan perumpamaan seorang munafik yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti buah Hanzhalah : tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit.” (HR.Bukhari:5427, Muslim:797)
5. Mengangkat Drajat seseorang
Dari sahabat ‘Umar bin Al-Khaththab ra, bahwa Nabi SAW bersabda :
( إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ ) رواه مسلم .
Artinya: “Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.” (HR. Muslim 269)
6. Pantas di irikan oleh orang lain
Dari Ibnu ‘Umar ra, Rasulullah SAW bersabda:
لا حَسَدَ إلَّا على اثنتَينِ: رجُلٌ آتاهُ اللهُ مالًا، فهو يُنْفِقُ مِنهُ آناءَ اللَّيلِ وآناءَ النَّهارِ، ورجُلٌ آتاهُ اللهُ القُرآنَ، فهو يَقومُ به آناءَ اللَّيلِ وآناءَ النَّهارِ.
Artinya: “Tidak boleh ada hasad kecuali pada dua perkara: ada seseorang yang dianugerahi harta lalu ia gunakan untuk berinfak pada malam dan siang, juga ada orang yang dianugerahi Al-Qur’an, lantas ia berdiri dengan membacanya malam dan siang.” (HR. Bukhari:5025,7529 dan Muslim:815)
7. Mendatangkan ketenangan Batin
Sebagaimana disebutkan saat dibacakan surat Al-Kahfi. Disebutkan oleh Al-Barra’ bin ‘Azib, ia berkata,
بَيْنَمَا رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – يَقْرَأُ ، وَفَرَسٌ لَهُ مَرْبُوطٌ فِى الدَّارِ ، فَجَعَلَ يَنْفِرُ ، فَخَرَجَ الرَّجُلُ فَنَظَرَ فَلَمْ يَرَ شَيْئًا ، وَجَعَلَ يَنْفِرُ ، فَلَمَّا أَصْبَحَ ذَكَرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ « تِلْكَ السَّكِينَةُ تَنَزَّلَتْ بِالْقُرْآنِ »
Artinya: “Ada seseorang yang sedang membaca (surat Al-Kahfi). Di sisinya terdapat seekor kuda yang diikat di rumah. Lantas kuda tersebut lari. Pria tersebut lantas keluar dan melihat-lihat ternyata ia tidak melihat apa pun. Kuda tadi ternyata memang pergi lari. Ketika datang pagi hari, peristiwa tadi diceritakan pada Nabi SAW, lantas beliau bersabda, “Ketenangan itu datang karena Al-Qur’an.” (HR. Bukhari, no. 4839 dan Muslim, no. 795)
Imam Nawawi rahimahullah menyatakan, “Itulah yang menunjukkan keutamaan membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an itulah sebab turunnya rahmat dan hadirnya malaikat. Hadits itu juga mengandung pelajaran tentang keutamaan mendengar Al-Qur’an.” (Syarh Shahih Muslim, 6: 74)
8. Dilipatgandakan pahalanya
Dari Ibnu Mas’ud ra ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Artinya: “Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah (al-Qur’an) maka baginya satu kebaikan, dan setiap satu kebaikan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali lipat kebaikan yang sama dengannya, aku tidak berkata ‘alif laam miim’ satu huruf, akan tetapi ‘alif ’ satu huruf, ‘lam’ satu huruf, dan ‘mim’ satu huruf.” (HR. At-Tirmidzi:2910)
9. Dianggap menjadi kerabat Allah SWT / Ahlullah
Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ أَهْلَيْنِ مِنَ النَّاس. قَالُوا: يَا رَسُوْلَ مَنْ هُمْ ؟ قَالَ: هُمْ أَهْلُ القُرْآنِ أَهْلُ للهِ وَخَاصَتُهُ
Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT memiliki kerabat dari manusia. Dikatakan, “Siapa mereka wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘ahlu al-Qur’an, mereka adalah ahlullah dan orang-orang dekatnya.” (HR. Ibnu Majah:215)
Muhammad Fuad Abdul Baaqi menjelaskan, “Ahlul qur’an” yakni para penghafal al-Qur’an yang membacanya siang dan malam, serta mengamalkannya.” (Sunan Ibnu Majah, Tahqiq Muhammad Fuad Abdul Baaqi, Dar Ihya Al-Kutub Al-Arabiyyah, 1/78)
10. Terhindar dari Adzab Allah SWT
Rasulullah SAW bersabda:
اِقْرَؤُوا اْلقُرْآنَ فَإِنَّ اللهَ لَنْ يُعَذَّبَ قَلْبًا وَعَى اْلقُرْآنُ
Artinya: “Bacalah Al-Qur’an, sesungguhnya Allah tidak akan mengazab seorang hamba yang hatinya dipenuhi dengan Al-Qur’an.” (Sunan ad-Darimi:3319)
11. Dikumpulkan dengan malaikat
Rasulullah SAW Bersabda:
المَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُو عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ
Artinya: “Orang yang lancar membaca Al-Qur’an akan dikumpulkan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah, adapun orang yang membaca Al-Qur’an dan terbata-bata di dalamnya serta merasa sulit dalam membacanya, maka baginya dua pahala.” (HR. Muslim:798)
12 Membawa Keselamatan
Mutrif rahimahullahuta’ala berkata, “Ini adalah ayat para qari’.”
قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ * يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ
Artinya: “Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan.” (QS Al-Ma’idah: 15-16).
13. Menjadi orang yang pertama yang diputuskan di hari kiamat
Abu Hurairah RA, sebagaimana diriwayatkan Muslim dan Ahmad, berkata bahwa Nabi SAW bersabda:
أول الناس يُقضى يوم القيامة عليه… ورجل تعلم العلم وعلمه وقرأ القرآن، فأُتي به، فعرَّفه نِعَمَهُ فعرفها، قال: فما عملت فيها؟ قال: تعلمتُ العلم وعلمته، وقرأتُ فيك القرآن، قال: كذبت، ولكنك تعلمتَ العلم ليُقال: عالم، وقرأت القرآن ليُقال: هو قارئ، فقد قيل، ثم أُمر به فسُحب على وجهه حتى أُلقيَ في النار
Artinya: “Sesungguhnya orang pertama yang akan diputuskan pada hari kiamat kelak…..adalah orang yang belajar ilmu agama dan mengajarkannya, serta pandai membaca Alquran. Maka diberitakan tentang nikmat-nikmat yang telah ia dapatkan dan ia mengakuinya. Lalu ia ditanya: ”Lalu, apakah amalanmu di dalamnya?”
Demikian penjelasan tentang keutamaan membaca Al-Qur’an, begitu tinggi dan mulianya kitab Allah ini sehingga membacanya pun harus dengan Adab membaca Al-Qur’an.
Dan pesan bagi yang menghafal Al-Qur’an hati-hatilah agar tidak cepat lupa. sebagaimana diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari –radhiyallahu anhu– ia berkata Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تَعاهَدُوا هذا القُرْآنَ، فَوالذي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بيَدِهِ لَهو أشَدُّ تَفَلُّتًا مِنَ الإبِلِ في عُقُلِها
Artinya: “Hati-hatilah kamu sekalian terhadap Al-Qur’an. Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, Sungguh Al Quran itu lebih cepat terlepasnya daripada unta yang bisa terlepas dari ikatan” (mutafaq “alaih(HR.Bukhari:5033 dan Muslim:791)
Wallohu A’lam Bissowab
Kalau yg karena merasa bacaan al Qurannya kurang benar jadi hanya aeneng mendengarkan bacaan Al Quran gmn ya
Perintah mendengarkan bacaan Al-Quran ini terdapat dalam surah Al-A’rof ayat 204, Allah berfirman;
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Dan apabila dibacakan Alquran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.
Meski mendengarkan bacaan Al-Quran mendapatkan pahala, namun pahala tersebut tidak sama dengan pahala orang yang membaca Al-Quran. disebutkan dalam kitab Biharul Anwar berikut;
وعن أبي عبد الله عليه السلام قال: من استمع حرفا من كتاب الله من غير قراءة كتب له حسنة، ومحي عنه سيئة، ورفع له درجة
Dari Ubai Abdillah-semoga keselamatan atasnya-, dia berkata; ‘Barangsiapa mendengarkan satu huruf dari kitab Allah (Al-Quran) tanpa membaca, maka ditulis baginya satu kebaikan, dihapus darinya satu keburukan, dan diangkat baginya satu derajat.
شكرا جزيلا بهذه المقالة….
Makasih semoga jadi penyemangat