Aminsaja.com – Kumpulan Hadits Tentang Keutamaan Silaturahmi, Andaikan semua umat Islam memahami hikmah dan keutamaan silaturahmi, maka akan tercipta persatuan dan kesatuan yang kokoh, tidak ada perselisihan dan hidup penuh dengan perdamaian.
Silaturahmi dapat digunakan sebagai alat untuk memperlancar bisnis, usaha, dan bahkan dapat digunakan sebagai alat kepentingan politik. Dalam konteks ini, sering disebut dengan lobi-lobi.
Bahkan karena keutamaan silaturahmi yang begitu banyak, Rasulullah SAW sampai mengaitkan silaturahmi dengan keimanan terhadap Allah SWT dan hari akhir.
A. Kumpulan Hadits tentang Silaturahmi
Hadits No.1 (Tentang Silaturahmi bagian dari Iman)
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليكرم ضيفه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليصل رحمه ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت
Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi Muhammad SAW bersabda: “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia menyambung silaturahmi, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau (jika tidak bisa berkata baik) maka lebih baik diam,”” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadits No.2 (Tentang Silaturahmi merupakan amalan yang dapat memasukkan ke surga)
Dari Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah SAW pernah ditanya tentang amalan yang dapat memasukkan ke dalam surga, lantas Rasululullah SAW menjawab:
تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ ، وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ ، وَتَصِلُ الرَّحِمَ
Artinya: “Sembahlah Allah, janganlah berbuat syirik pada-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan jalinlah tali silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat).” (HR. Bukhari no. 5983)
Hadits No.3 (Tentang Silaturahmi dapat melapangkan Rezeki dan memanjangkan umur)
Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
Artinya: “Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya hendaklah dia menyambung silaturahmi.” (HR. Bukhari no. 5985 dan Muslim no. 2557)
Hadist No.4 (Tentang yang memutus silaturahmi akan disegerakan balasannya oleh Allah SWT)
Dari Abu Bakroh Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ ذَنْبٍ أَجْدَرُ أَنْ يُعَجِّلَ اللَّهُ تَعَالَى لِصَاحِبِهِ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا – مَعَ مَا يَدَّخِرُ لَهُ فِى الآخِرَةِ – مِثْلُ الْبَغْىِ وَقَطِيعَةِ الرَّحِمِ
Artinya: “Tidak ada dosa yang lebih pantas untuk disegerakan balasannya bagi para pelakunya [di dunia ini] -berikut dosa yang disimpan untuknya [di akhirat]- daripada perbuatan melampaui batas (kezhaliman) dan memutus silaturahmi (dengan orang tua dan kerabat)” (HR. Abu Daud no. 4902, Tirmidzi no. 2511, dan Ibnu Majah no. 4211, shahih)
Hadits No.5 (Tentang Silaturahmi dapat menambah harta dan dapat dicintai keluarga)
Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata:
مَنِ اتَّقَى رَبَّهُ، وَوَصَلَ رَحِمَهُ، نُسّىءَ فِي أَجَلِه وَثَرَى مَالَهُ، وَأَحَبَّهُ أَهْلُهُ
Artinya: “Barang Siapa yang bertakwa kepada Rabb-nya dan menyambung silaturahmi niscaya umurnya akan diperpanjang dan hartanya akan diperbanyak serta keluarganya akan mencintainya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari dalam Adabul Mufrod no. 58, hasan)
Hadist No.6 (Tentang Makna Silaturahmi)
Abdullah bin ’Amr berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ ، وَلَكِنِ الْوَاصِلُ الَّذِى إِذَا قَطَعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا
Artinya: ”Seorang yang menyambung silaturahmi bukanlah seorang yang membalas kebaikan seorang dengan kebaikan semisal. Akan tetapi seorang yang menyambung silaturahmi adalah orang yang berusaha kembali menyambung silaturahmi setelah sebelumnya diputuskan oleh pihak lain.” (HR. Bukhari no. 5991)
Hadits No.7 (Tentang Silaturahmi menjadi sebab datangnya pertolongan Allah SWT)
Abu Hurairah berkata, “Seorang pria mendatangi Rasulullah SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, saya punya keluarga yang jika saya berusaha menyambung silaturahmi dengan mereka, mereka berusaha memutuskannya, dan jika saya berbuat baik pada mereka, mereka balik berbuat jelek kepadaku, dan mereka bersikap acuh tak acuh padahal saya bermurah hati pada mereka”. Rasulullah SAW menjawab, “Kalau memang halnya seperti yang engkau katakan, (maka) seolah- olah engkau memberi mereka makan dengan bara api dan pertolongan Allah akan senantiasa mengiringimu selama keadaanmu seperti itu.” (HR. Muslim no. 2558)
Hadits No.8 (Tentang Ancaman yang memutuskan silaturahmi akan diputus dari Rahmat Allah SWT)
Abdurrahman ibnu ‘Auf berkata bahwa dia mendengar Rasulullah SAW bersabda:
قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَنا الرَّحْمنُ، وَأَنا خَلَقْتُ الرَّحِمَ، وَاشْتَقَقْتُ لَهَا مِنِ اسْمِي، فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلْتُهُ، وَمَنْ قَطَعَهَا بتَتُّهُ
Artinya: “Allah ’azza wa jalla berfirman: Aku adalah Ar Rahman. Aku menciptakan rahim dan Aku mengambilnya dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya, niscaya Aku akan menjaga haknya. Dan siapa yang memutusnya, niscaya Aku akan memutus dirinya.” (HR. Ahmad 1/194, shahih lighoirihi).
B. 10 Keutamaan Silaturahmi
Syekh Sulaiman mengutip hadits berikut ini dalam rangka menjelaskan keutamaan silaturahmi:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَأَيْت فِي الْجَنَّةِ قُصُورًا مِنْ دُرٍّ وَيَاقُوتٍ وَزُمُرُّدٍ يُرَى بَاطِنُهَا مِنْ ظَاهِرِهَا وَظَاهِرُهَا مِنْ بَاطِنِهَا ، فَقُلْت : يَا جِبْرِيلُ لِمَنْ هَذِهِ الْمَنَازِلُ ؟ قَالَ : لِمَنْ وَصَلَ الْأَرْحَامَ وَأَفْشَى السَّلَامَ وَأَطَابَ الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَرَفَقَ بِالْأَيْتَامِ وَصَلَّى بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, ‘Aku melihat rumah mewah yang terbuat dari permata, yaqut, dan batu zamrud di surga. Dalamnya terbayang dari luar. Luarnya pun terbayang dari dalam.’ Aku bertanya, ‘Untuk siapa rumah itu Jibril?’ ‘Untuk mereka yang menjaga hubungan baik dengan kerabat, mereka yang menebar salam perdamaian, mereka yang berkata baik, mereka yang memberi makan orang lain, mereka yang ramah terhadap anak yatim, dan mereka yang Shalat malam sementara orang lain tertidur,’ jawab Jibril.”
Menurut Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2007 M/1427-1428 H], juz III, halaman 272):
وَفِي صِلَةِ الرَّحِمِ عَشْرُ خِصَالٍ مَحْمُودَةٍ
Artinya, “Dalam silaturahim terdapat sepuluh hal terpuji,”
Sepuluh keutamaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan Ridha Allah SWT, Dengan menjaga silaturahmi maka seseorang tengah melaksanakan perintah Allah SWT, sehingga Allah akan Ridha kepada kita.
2. Membuat bahagia Saudaranya (Idkholus Syurur), Salah satu amal yang paling utama adalah membuat bahagia saudara seiman, membuat bahagia orang lain bisa dengan berbagai cara di antaranya dengan silaturahmi.
وَقَدْ وَرَدَ فِي الْخَبَرِ إنَّ أَفْضَلَ الْأَعْمَالِ إدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى الْمُؤْمِنِ
Artinya: “Telah tersebut dalam sebuah hadits, ‘Salah satu amal paling utama adalah Idkholus Syurur atau memasukkan kebahagiaan ke dalam hati orang yang beriman.’”
3. Membuat bahagia malaikat karena malaikat senang pada silaturahim.
4. Menciptakan ingatan positif orang lain terhadap mereka yang menjaga silaturahmi
5. Membuat hati dan pikiran Iblis susah karena mereka menghendaki semangat persaudaraan manusia pecah.
6. Menambah berkah umur.
7. Menambah keberkahan rezeki.
8. Membuat bahagia ayah dan kakek yang sudah wafat karena mereka senang kalau keturunannya menjaga hubungan kekerabatan.
9. Menambah muruah (akhlak)
10. Menambah pahala setelah wafat karena karena kerabat-kerabat akan menyebut kebaikannya semasa hidup.
Sebuah hadits dari Anas bin Malik RA menyebutkan sebagai berikut:
وَعَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ثَلَاثَةٌ فِي ظِلِّ الْعَرْشِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : وَاصِلُ الرَّحِمِ وَامْرَأَةٌ مَاتَ زَوْجُهَا وَتَرَكَ أَيْتَامًا فَتَقُومُ عَلَيْهِمْ حَتَّى يُغْنِيَهُمْ اللَّهُ أَوْ يَمُوتُوا وَرَجُلٌ اتَّخَذَ طَعَامًا وَدَعَا إلَيْهِ الْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينَ
Artinya: “Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda: ‘Ada tiga orang yang mendapat naungan Arasy pada hari kiamat yaitu orang yang menjaga silaturahmi, perempuan yang ditinggal mati suaminya kemudian membesarkan anak-anaknya sampai Allah mencukupi mereka atau sampai mereka wafat, dan orang yang membuat makanan dan mengundang anak yatim dan orang miskin untuk makan.’”
Wallohu A’lam Bishowab
Makasih ilmunya bisa untuk berbagi ketika kepepet disuruh kuktum
pasti sering dimintai kultum emndadak ya…