Beranda Keutamaan Lailatul Qadr Khusus Pada Umat Rasulullah Atau juga Umat Sebelumnya

Lailatul Qadr Khusus Pada Umat Rasulullah Atau juga Umat Sebelumnya

74
0
Lailatul Qadr Khusus Pada Umat Rasulullah Atau juga Umat Sebelumnya

Aminsaja.com Lailatul Qadr Khusus Pada Umat Rasulullah Atau Juga Umat Sebelumnya. Malam Lalilatul Qadar merupakan salah satu keistimewaan di bulan Ramadan. Pada malam ini, umat Muslim menundukkan diri seraya berdoa, memohon ampun, dan mengucapkan pujian kepada Allah SWT.

Imam As-Suyuthi RA (911 H) membawakan sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Ad-Dailami RA (509 H) dari Anas bin Malik a (93 H), bahwa Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

إن الله وهب لأمتي ليلة القدر ولم يعطها من كان قبلهم

Artinya: “Sesungguhnya Allah memberikan Lailatul Qadr kepada umatku, dan tidak memberikannya kepada (umat-umat) sebelumnya“. [Al-Firdaus bi Ma’tsuuril Khithaab (1/173 nomor 647)].

Akan tetapi Hadits ini maudhu’ adalah (palsu), dusta, dan dibuat-buat, yang disandarkan kepada Nabi SAW Lihat Taisir Mushthalahil Hadits, halaman 89.], sehingga tidak bisa dijadikan hujjah atau landasan sama sekali. Al-Khathabi RA (388 H) menceritakan ijma’ (kesepakatan) para ulama bahwa Lailatul Qadar terdapat pula pada umat-umat sebelum umat Nabi SAW [10. Tafsir al-Quranil Azhim (8/446)]. Ibnu Katsir RA (774 H) dan As Suyuthi RA (911 H) di dalam kitab-kitab tafsir mereka [11. Tafsir al-Quranil Azhim (8/445), ad-Durrul Mantsur (8/568)], membawakan hadits yang dikeluarkan oleh Imam Malik RA (179 H) di kitab al-Muwaththa’-nya [Al-Muwaththa’ (1/321)], beliau berkata:

إنَّ رسولَ اللهِ أُرِيَ أعمارَ الناسِ قبلَه أو ما شاء اللهُ من ذلك فكأنه تقاصر أعمارَ أُمَّتِه ألَّا يَبلُغوا من العملِ مثلَ الذي بلغ غيرُهم في طولِ العمُرِ ، فأعطاه اللهُ ليلةَ القدرِ خيرًا من ألفِ شهرٍ

Artinya: “Sesungguhnya Rasulullah diperlihatkan umur-umur manusia sebelumnya (yang relatif panjang) sesuai dengan kehendak Allah, sampai (akhirnya) usia-usia umatnya semakin pendek (sehingga) mereka tidak bisa beramal lebih lama sebagaimana umat-umat sebelum mereka beramal karena panjangnya usia mereka, maka Allah memberikan Rasulullah Lailatul Qadr yang lebih baik dari seribu bulan“.

Lalu Ibnu Katsir RA mengomentari hadits ini dan ia berkata, “Sesuatu yang diisyaratkan oleh hadits ini adalah adanya Lailatul Qadar pada umat-umat terdahulu sebelum umat Nabi SAW”. Namun, hadits ini pun dha’ifun mu’dhal (lemah dan terputus sanadnya dengan terjatuhnya dua perawi hadits secara berurutan) [Lihat Dha’if at-Targhib wat Tarhib (1/151 nomor 604)]. Dengan demikian, tidak ada ada dalil shahih yang menunjukkan adanya Lailatul Qadr pada umat-umat sebelum umat Nabi SAW sebagaimana tidak ditemukan pula dalil shahih yang menunjukkan bahwa Lailatul Qadr merupakan kekhususan umat Nabi SAW.

Wallahu A’lamU Bissowab

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here