Beranda Keutamaan Lima Keutamaan di Bulan Sya’ban

Lima Keutamaan di Bulan Sya’ban

75
0
Lima Keutamaan di Bulan Syaban

Aminsaja.com Lima Keutamaan di Bulan Sya’ban. Sya’ban disebut sebagai bulannya Rasulullah karena beliau menjadikan bulan tersebut sebagai bulan memperbanyak puasa dan turunnya ayat perintah bersholawat. Bulan Sya’ban letaknya persis sebelum Ramadhan dan menjadi pintu gerbang menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Ini menjadi isyarat bahwa kita harus berbenah menyiapkan bekal ibadah untuk menyambut bulan agung Ramadhan.

Perintah Puasa datang di Bulan Syaban, 15 Tahun Setelah Kenabian Sya’ban disebut juga bulannya Rasulullah صلى الله عليه وسلم karena beliau menjadikan bulan ini sebagai bulan memperbanyak puasa. Para ulama mengatakan bahwa Rajab adalah bulan menanam kebaikan. Sedangkan Sya’ban bulan menyiram/memupuk kebaikan dan Ramadhan bulan memanen kebaikan.

Jika dianalogikan, Rajab bulan memperbanyak istighfar, Sya’ban bulan memperbenyak bersholawat dan Ramadhan bulan menghidupkan Al-Qur’an. Sya’ban merupakan bulan ke-8 pada kalender Hijriyah di antara Rajab dan Ramadhan.

Ada lima  Keutamaan Bulan Sya’ban

Pertama: Amal Hamba Diangkat ke Langit Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa Sya’ban merupakan bulan di mana amal shalih setiap hamba akan diangkat ke langit. Ini diterangkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم dalam satu sabdanya: Dari Usamah bin Zaid berkata, saya bertanya, “Wahai Rasulullah, saya tidak melihat engkau puasa di suatu bulan lebih banyak melebihi bulan Sya’ban.” Rasulullah bersabda:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: “Ini adalah bulan yang sering dilalaikan banyak orang, bulan antara Rajab dan Ramadhan. Ini adalah bulan dimana amal-amal diangkat menuju Rab semesta alam. Dan saya ingin ketika amal saya diangkat, saya dalam kondisi berpuasa.” (HR. An-Nasa’i, Ahmad)

Kedua: Bulan Berpuasa Bagi Rasulullah Sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhu berkata tentang kebiasaan Rasulullah صلى الله عليه وسلم di bulan Sya’ban dengan keterangan sebagai berikut:

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ

Artinya: “Belum pernah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang hampir beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.” (HR Al-Bukhari dan Muslim)

Ketiga: Terjadinya Peristiwa Tahwil Kiblat (Perubahan kiblat) dari Masjidil Aqsa Palestina ke Masjidil Haram Makkah. Menurut Al-Qurthubi ketika menafsirkan Surah Al-Baqarah Ayat 144 dalam Kitab Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an dengan mengutip pendapat Abu Hatim Al-Basti mengatakan bahwa Allah memerintahkan Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم untuk memindah kiblat pada malam Selasa bulan Sya’ban bertepatan dengan malam Nisfu Sya’ban kala itu. Diceritakan bahwa Nabi berdiri menghadap langit setiap hari menunggu wahyu perpindahan kiblat itu turun.

Keempat: Turunnya Perintah Bersholawat Salah satu keistimewaan Sya’ban yang masyhur adalah turunnya ayat perintah bersholawat kepada Nabi (QS Al-Ahzab Ayat 56). Sayyid Muhammad bin Abbas Al-Maliki dalam Kitabnya “Ma Dza fi Sya’ban” mengatakan bahwa ayat itu turun pada bulan Sya’ban. Beliau menegaskan pandangannya dengan menyebutkan salah satu hadis riwayat Imam Ad-Dailami dari Sayyidah Aisyah, dia berkata:

شَعْباَنُ شَهْرِيْ وَرَمَضَانُ شَهْرُ اللِه وَشَعْبَانُ المُطَهِّرُ وَرَمَضَانُ المُكَفِّرُ

Artinya: “Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan bulan Allah. Bulan Sya’ban menyucikan dan Ramadhan menggugurkan dosa”.

Kelima: Terdapat Malam Dikabulkannya Doa (Nisfhu Sya’ban) Para ulama mengatakan bahwa menghidupkan malam Nishfu Sya’ban dengan ibadah sangat dianjurkan.

Diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dalam As-Sunan Al-Kubro bahwa Imam Asy-Syafi’i radhiyallahu ‘anhu berkata: “Telah sampai kepada kami bahwa doa dikabulkan oleh Allah Ta’ala pada 5 malam, yaitu malam Jumat, malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam pertama bulan Rajab, dan malam Nishfu Sya’ban.”

Demikian lima keutamaan bulan Sya’ban. Semoga kita dapat menjadikannya sebagai bulan memupuk kebaikan (berpuasa) dan menghidupkan sholawat kepada baginda Nabi SAW.

Wallahu A’lamu Bissowab

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here