Aminsaja.com – Memberi Maaf Luar Biasa Manfaatnya, Meminta atau memberi maaf keduanya merupakan sifat sangat terpuji dan membutuhkan kebesaran jiwa yang luar biasa.
Allah SWT menyuruh kepada nabi-Nya untuk memaafkan kekerasan dan kedustaan kaum musyrikin terhadap beliau, karena sifat pemaaf dan memaafkan kesalahan orang lain sangat baik dalam Islam. Rasulullah SAW dilarang mencela mereka.
Allah SWT maha pengampun dan penyayang, sebesar apa pun kesalahan manusia akan diampuni selama mau bertobat dengan sungguh-sungguh.
Jika Allah saja yang maha kuasa atas segalanya memberikan ampunan kepada hambanya, maka manusia terlalu sombong jika tidak dapat memberi maaf kepada kesalahan sesamanya.
Cara memberi maaf
Memaafkan kesalahan orang lain harus dilakukan dengan ikhlas tanpa syarat, dalam Islam memberi maaf juga harus dilakukan dengan cara yang baik, sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah SWT:
فَاصْفَحِ الصَّفْحَ الْجَمِيْلَ
Artinya: “Maka maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik”.(QS.Al-Hijr:85)
Tidak Membalas kejahatan orang lain
Aisyah ra pernah mengatakan:
مَا ضَرَبَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- شَيْئًا قَطُّ بِيَدِهِ وَلاَ امْرَأَةً وَلاَ خَادِمًا إِلاَّ أَنْ يُجَاهِدَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا نِيلَ مِنْهُ شَىْءٌ قَطُّ فَيَنْتَقِمَ مِنْ صَاحِبِهِ إِلاَّ أَنْ يُنْتَهَكَ شَىْءٌ مِنْ مَحَارِمِ اللَّهِ فَيَنْتَقِمَ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Artinya: “Rasulullah SAW tidak pernah memukul apa pun dengan tangannya. Ia juga tidak pernah memukul istri-istrinya dan hamba sahayanya. Kecuali, apabila beliau berjihad di jalan Allah. Dan ketika beliau disakiti, beliau sama sekali tidak pernah membalas orang yang menyakitinya, kecuali bila apa yang telah diharamkan Allah SWT itu dilanggar; maka beliau membalas karena Allah SWT” (HR. Muslim, no. 2328)
Membalas kejelekan dengan kebaikan
Dari Anas ra, ia berkata:
كُنْتُ أَمْشِى مَعَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – وَعَلَيْهِ بُرْدٌ نَجْرَانِىٌّ غَلِيظُ الْحَاشِيَةِ ، فَأَدْرَكَهُ أَعْرَابِىٌّ فَجَذَبَهُ جَذْبَةً شَدِيدَةً ، حَتَّى نَظَرْتُ إِلَى صَفْحَةِ عَاتِقِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَدْ أَثَّرَتْ بِهِ حَاشِيَةُ الرِّدَاءِ مِنْ شِدَّةِ جَذْبَتِهِ ، ثُمَّ قَالَ مُرْ لِى مِنْ مَالِ اللَّهِ الَّذِى عِنْدَكَ . فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ ، فَضَحِكَ ثُمَّ أَمَرَ لَهُ بِعَطَاءٍ
Artinya: “Saya pernah berjalan bersama Rasulullah SAW dan beliau mengenakan baju buatan negeri Najran yang kasar tepinya. Lalu ada seorang Arab Badui yang menemuinya, kemudian ia menarik-narik selendang beliau dengan kuat. Saya melihat leher beliau terdapat bekas ujung baju karena kerasnya tarikan orang Badui itu. Kemudian ia berkata, “Wahai Muhammad berilah kepadaku harta Allah yang ada padamu.” Beliau menoleh kepada orang Badui itu. Sambil tersenyum, beliau menyuruh untuk memenuhi permintaan orang Badui itu.” (HR. Bukhari, 3149; Muslim, no. 1057)
Manfaat memberi Maaf
Sering kita jumpai seseorang yang sudah nyata-nyata bersalah, gengsi untuk mengucapkan kata maaf, dan untuk orang yang mempunyai hak atas sesuatu, lalu menggugurkannya sehingga memilih untuk memberi maaf, maka yang demikian sangat dicintai Allah SWT. Berikut beberapa keutamaan maaf:
1. Mendekatkan pada ketakwaan
Firman Allah SWT:
وَاَنْ تَعْفُوْٓا اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۗ
Artinya: “Dan jika engkau memberi maaf, maka itu lebih dekat untuk bertakwa” (QS. Al Baqarah:237)
2. Dicintai oleh Allah SWT
Firman Allah SWT:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran:134).
3. Menjalankan Perintah Allah SWT
خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَاهِلِينَ
Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf: 199).
4. Maaf adalah salah satu asmaul Husna (Nama baik Allah SWT)
وَإِنَّ اللَّهَ لَعَفُوٌّ غَفُورٌ…
Artinya: “Dan sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun”
5. Mendapat pahala langsung dari Allah SWT
Allah SWT berfirman:
فمن عفا وأصلح فأجره على الله
Artinya: “Barang siapa yang memaafkan dan mendamaikan maka pahalanya dari Allah SWT” (QS: Asy-Syura: 40)
6. Merupakan sifat Rasulullah SAW
Aisyah RA pernah ditanya terkait watak pribadi Rasulullah, ia pun menjelaskan:
كان أحسن الناس خلقا، لم يكن فاحشا ولا متفحشا، ولا سخابا في الأسواق، ولا يجزي بالسيئة السيئة، ولكن يعفو ويصفح
Artinya: “Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban).
7. Mendapat Kemuliaan
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه، عن رَسُولَ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم قَالَ : مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ، وَمَا زادَ اللهُ عَبْداً بعَفْوٍ إِلاَّ عِزّاً، وَمَا تَوَاضَعَ أحَدٌ للهِ إِلاَّ رَفَعَهُ اللهُ. رواه مسلم وغيره
“Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya,) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)”. (HR. Muslim, no. 2588 dan imam-imam lainnya).
8. Termasuk orang yang paham hakikat akhirat
وَالَّذِيْنَ يَجْتَنِبُوْنَ كَبٰۤىِٕرَ الْاِثْمِ وَالْفَوَاحِشَ وَاِذَا مَا غَضِبُوْا هُمْ يَغْفِرُوْنَ ۚ
Artinya: “Dan juga (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah segera memberi maaf” (QS. Asy Syura:37)
9. Mendapat Balasan Surga
Dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِى رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا وَبِبَيْتٍ فِى وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِى أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Artinya: “Aku memberikan jaminan rumah di pinggiran surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan walaupun dia orang yang benar. Aku memberikan jaminan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan kedustaan walaupun dalam bentuk candaan. Aku memberikan jaminan rumah di surga yang tinggi bagi orang yang bagus akhlaknya.” (HR. Abu Daud, no. 4800)
10. Memaafkan itu dakwah
Sumber Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
أَنَّ أَعْرَابِيًّا بَالَ فِى الْمَسْجِدِ ، فَثَارَ إِلَيْهِ النَّاسُ لِيَقَعُوا بِهِ فَقَالَ لَهُمْ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « دَعُوهُ ، وَأَهْرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ – أَوْ سَجْلاً مِنْ مَاءٍ – فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ ، وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ »
Artinya: “Ada seorang Arab Badui kencing di masjid. Orang-orang kemudian marah ingin memukulnya, Rasulullah SAW ketika itu malah mengatakan, “Biarkan dia. Siramkan saja pada kencingnya seember air. Sesungguhnya kalian diutus untuk dipermudah, bukan untuk mempersulit.” (HR. Bukhari, no. 220, 6128)
11. Saling memaafkan itu indah
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda,
إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
Artinya: “Sesungguhnya kelembutan jika ada dalam sesuatu, maka akan membuat sesuatu menjadi indah. Namun jika kelembutan itu lepas, maka akan membuat sesuatu jadi jelek.” (HR. Muslim, no. 2594)
Cara-cara meminta maaf:
Untuk memperbaiki hubungan yang tidak baik maka harus ada kebesaran jiwa dari salah satu pihak yang bertikai, buang ego jauh-jauh, demi kebaikan bersama. Untuk pihak yang meminta maaf, lakukan langkah sebagai berikut:
- Lakukan dengan Ikhlas, tulus dan bersungguh-sungguh
- Akui kesalahan meskipun berat
- Tidak ada syarat, dengan kalimat, “Asalkan”, “tetapi” dan “Jika”
- sampaikan jika ke depan akan lebih baik dan tidak mengulangi kesalahan yang sama
Sedangkan pihak yang dimintai maaf lakukan hal sebagai berikut:
- Menahan amarah (hilm atau lemah lembut)
- sabar, kembalikan semua persoalan kepada Allah SWT, karena tidak ada sedikit pun ujian tanpa ijin dari Allah SWT
- Berusaha ikhlas memaafkan kesalahan orang lain.
- Balaslah niat baik orang yang meminta maaf dengan kebaikan.
Wallohu A’Lam Bissowab
Tapi kadang kita sulit memaafkan orang lain karena luka luka itu membekas dan bekasnya tidak pernah hilang. Butuh waktu tahunan tuk melupakai luka dan memaafkan orang yang melukai kita
ing berjalannya waktu, ada usaha untuk ikhlasiya betul ibu there, itu perasaan manusiawi, tetapi minimal ibu tau bahwa yang terbaik adalah memaafkan sehingga seir