Beranda Doa-Doa Praktis Pengertian Bulan Ramadan

Pengertian Bulan Ramadan

184
0
Pengertian Bulan Ramadan

Aminsaja.comPengertian Bulan Ramadan. Dalam kalender hijriah, Ramadan adalah bulan kesembilan yang selalu diperingati umat Muslim dengan menjalankan ibadah puasa. Dan Pada umumnya, bulan Ramadan akan berlangsung selama 29 atau 30 hari, disesuaikan dengan hasil pengamatan hilal.

Selama berpuasa di bulan Ramadan, umat Muslim dilarang makan dan minum serta menghindari perbuatan dosa. Dan sebaliknya, di bulan Ramadan umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak amalan untuk menyempurnakan pahala puasa. Lantas, sebenarnya apa itu Ramadan? Bagaimana asal-usul nama Ramadan? Berikut penjelasan arti Ramadan dan makna filosofinya.

Apa Arti Ramadan?

Secara etimologi, Ramadan berasal dari kata ramida atau arramad dalam bahasa Arab, yang artinya panas yang menghanguskan (kekeringan).

Hal ini bertepatan dengan bulan Ramadan yang selalu jatuh pada musim panas, sehingga cuaca akan terasa menyengat dan suhu udara pun meningkat. Namun, sensasi terbakar di bulan Ramadan umumnya muncul karena seseorang yang kehausan saat berpuasa akan merasa tenggorokannya memanas. Dan sebenarnya, arti Ramadan merujuk pada istilah terbakarnya atau terhapusnya dosa-dosa manusia karena amal saleh dan perbuatan baik di bulan Ramadan. Dari seba itulah, bulan Ramadan senantiasa dinantikan oleh umat Muslim untuk membersihkan diri agar kembali suci di hari yang fitri. Pengertian Ramadan ini sejalan dengan Tafsir Al-Qurthubi yang mendefinisikan Ramadan sebagai gugurnya dosa-dosa.

Bulan Ramadan memiliki nama lain yang dapat menjelaskan makna Ramadan

  1. شهر الله :bulan Allah.
  2. شهر القرآن :bulan diturunkannya permulaan Al-Qur’an.
  3. شهر الرحمة :bulan Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada para hamba-Nya.
  4. شهرالصيام :bulan untuk melaksanakan ibadah puasa.
  5. شهر التلاوة :bulan untuk membaca, memahami, dan meresapi makna Al-Quran.
  6. شهرالنجاح :bulan pembebasan dari azab neraka.
  7. شهر الصبر :bulan melatih diri untuk ridha dan bersabar atas penderitaan.
  8. شهر العيد :bulan yang dirayakan hari berbukanya.
  9. شهرالجود :bulan untuk bermurah tangan memberikan bantuan kepada sesama manusia dan fakir miskin.
  10. شهرالمواساه :bulan memberikan pertolongan kepada yang punya hajat.

Sejarah Ramadan

Sejarah Ramadan berkaitan dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad bersama umat Muslim dari Makkah menuju Madinah. Hijrah tersebut dilakukan untuk menyelamatkan diri dari serangan kaum Quraisy yang menentang ajaran agama Islam untuk beriman kepada Allah SWT. Selang 16-17 bulan setelah hijrah, Allah SWT memerintahkan Nabi Muhammad SAW untuk memindahkan arah kiblat dari Masjid Al-Aqsa ke Masjid Al-Haram. Hal ini karena selama di Madinah, Rasulullah SAW dan umat Muslim kesulitan menghadap kiblat ke arah Masjid Al-Aqsa yang berada di Yerusalem (Palestina). Hingga akhirnya, diturunkanlah surat Al-Baqarah ayat 144 yang menuntun umat Muslim menjadikan Masjid Al-Haram (yang di dalamnya terdapat Ka’bah) sebagai arah kiblat. Sebagaimana diterangkan sebagai berikut:

دْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ

Artinya: “Kami melihat wajahmu (Muhammad) sering menengadah ke langit, maka akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau senangi. Maka hadapkanlah wajahmu ke arah Masjid Al-Haram. Dan di mana saja engkau berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Dan sesungguhnya orang-orang yang diberi Kitab (Taurat dan Injil) tahu, bahwa (pemindahan kiblat) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al-Baqarah 144).

Setelah 18 bulan pasca hijrah, Allah SWT kembali menurunkan surat Al-Baqarah ayat 183 berisi perintah untuk berpuasa di bulan Ramadan, yang diterangkan sebagai berikut:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. (QS. Al-Baqarah 183). Sejak saat itulah, Nabi Muhammad SAW mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadan setiap tahunnya, yang diikuti oleh para sahabat.

Hingga detik ini umat Muslim di seluruh dunia wajib menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, sesuai dengan perintah Allah SWT dan sebagaimana yang telah dilakukan Rasulullah SAW.

Wallahu A’lamu Bissowab

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here