Beranda Aminsaja News Pengertian Hari Tasyrik Menurut Islam

Pengertian Hari Tasyrik Menurut Islam

106
0
Pengertian Hari Tasyrik Menurut Islam

AminsajacomPengertian Hari Tasyrik Menurut Islam. Setelah Idul Adha, maka terdapat hari tasyrik atau lebih dikenal sebagai hari dilarang untuk berpuasa. Hari tasyrik adalah hari dimana umat Islam dianjurkan untuk menikmati santapan makanan juga minuman. Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah atau 3 hari setelah Idul Adha. Dimana di hari tersebut, terdapat larangan untuk tidak berpuasa dan hanya diisi makan minum saja.

Umat Muslim pada hari tasyrik diperbolehkan melakukan ibadah apapun, seperti menyembelih hewan kurban, berzikir, bersedekah, makan dan minum. Akan tetapi, dilarang melakukan ibadah puasa. 

Pengertian Hari Tasyrik

Ibnu Hajar Al-Asqalani mengatakan, Hari Tasyrik dinamai demikian karena pada hari itu orang menjemur daging untuk menjadikannya dendeng. Lain pendapat yang mengatakan, Hari Tasyrik dinamai demikian karena hewan kurban tidak disembelih kecuali setelah matahari memancarkan sinarnya. Keterangan sebagai berikut:
وأيام التشريق ثلاثة بعد يوم النحر سميت بذلك لتشريق الناس لحوم الأضاحى فيها وهو تقديدها ونشرها في الشمس

Artinya: “Hari Tasyrik adalah sebutan bagi tiga hari (11, 12, 13 Dzulhijjah) setelah hari nahar (10 Dzulhijjah). Tiga hari itu dinamai demikian karena orang-orang menjemur daging kurban di waktu tersebut, yaitu mendendeng dan menghampar daging pada terik matahari”. (Al-Imam An-Nawawi, Al-Minhaj, Syarah Shahih Muslim Ibnil Hajjaj, [Kairo, Darul Hadits: 2001 M/1422 H], juz IV, halaman 273).

Hari Tasyrik disebut antara lain dalam hadits riwayat Imam Muslim sebagai hari makan dan minum. Keterangan sebagai berikut:

عَنْ نُبَيْشَةَ الْهُذَلِيِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ وَزَادَ فِي رواية وَذِكْرٍ لِلَّهِ

Artinya: “Dari Nubaisyah Al-Hudzali, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, Hari Tasyrik adalah hari makan, minum (pada riwayat lain), dan hari zikir”. (HR Muslim).

Tasyrik sendiri merupakan bahasa arab yang berarti matahari terbit, namun ada juga yang mengartikan sebagai menjemur sesuatu. Zaman dahulu belum ada penyimpanan daging agar bisa awet jangka panjang, maka umat muslim menjemur daging kurban.

Abu Ubaid sendiri meriwayatkan, jika saat itu ada dua pendapat ulama tentang hari tasyrik. Kelompok pertama mengatakan hari tasyrik digunakan kaum Muslimin untuk menjemur daging yang nantinya diawetkan menjadi dendeng sehingga bisa jadi persediaan makanan jangka panjang.

Kelompok ulama kedua mengeluarkan pendapat, jika hari tasyik adalah menghentikan kegiatan berkurban sementara, kecuali setelah terbitnya matahari. Maka hendaknya berkurban di pagi hingga sore hari.

Hari-Hri Tasyrik

Sesuai dengan firman Allah SWT sebagai berikut:

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِي يَوْمَيْنِ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ وَمَنْ تَأَخَّرَ فَلَا إِثْمَ عَلَيْهِ ۚ لِمَنِ اتَّقَىٰ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

Artinya: “Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang. Barangsiapa yang ingin cepat berangkat (dari Mina) sesudah dua hari, maka tiada dosa baginya. Dan barangsiapa yang ingin menangguhkan (keberangkatannya dari dua hari itu), maka tidak ada dosa pula baginya, bagi orang yang bertakwa. Dan bertakwalah kepada Allah, dan ketahuilah, bahwa kamu akan dikumpulkan kepada-Nya”. (QS Al-Baqarah ayat 203).

Keutamaan Hari Tasyrik

Allah SWT telah mengistimewakan hari tasyrik dengan menjadikannya sebagai hari-hari atau waktu yang baik untukk berzikir. Oleh sebab itu, gunakan hari tasyrik ini untuk banyak-banyak berzikir dan mengingat Allah SWT

Amalan di Hari Tasyrik

Berikut ini merupakan amalan yang dianjurkan pada hari tasyrik:

1. Memperbanyak Zikir Pada hari tasyrik

kita dianjurkan untuk banyak berzikir dan mengingat Allah SWT Selain itu, kita juga dianjurkan untuk selalu bertakbir seusai salat lima waktu. Hal ini telah dilakukan oleh sahabat Nabi, dengan firman Allah SWT berikut ini:

وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ

Artinya: “Ingatlah Allah di hari-hari yang terbilang.” (QS. Al-Baqarah : 203)

Yang dimaksud dengan hari terbilang sesuai dengan firman Allah SWT di atas adalah hari-hari tasyrik. Hari tasyrik ini 3 hari sesudah idul adha (11,12,13) dan ada juga beberapa ulama yang berpendapat bahwa hari terbilang di mulai sejak hari raya idul adha dan 3 hari sesudahnya (11,12,13). Dalam hadits yang diceritakan dari Abdullah bin Qurth RA Nabi SAW bersabda:

Artinya: “Hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari kurban (Idul Adha) kemudian hari Al-Qarr.” (HR. Abu Daud 1765, Ibnu Khuzaimah 2866).

Yang dimaksud dengan hari Al-Qarr’ adalah tanggal 11 Dzulhijjah. Hal ini berdasarkan pada keterangan Ibnu Khuzaimah, bahwa Abu Bakar mengatakan sebagai berikut:

Artinya: “Hari Al-Qarr’ adalah hari kedua setelah hari kurban”

Dan juga hadits lain menjelaskan yang diriwayatkan oleh Nubaisyah al-Hudzali RA bahwa Nabi SAW bersabda:

Artinya: “Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).

2. Berzikir untuk mengingat Allah SWT

Dzikir di hari tasyrik dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan cara bertakbir di setiap selesai salat lima waktu. Sebagaimana keterangan berikut:

Artinya: “Dahulu, Umar bin Khattab bertakbir setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah hingga setelah dzuhur pada tanggal 13 Dzulhijjah”. (Ibn Abi Syaibah dan al-Baihaqi)

Selain itu juga, ada keterangan sebagai berikut:

Artinya: “Bahwa Ali bin Abi Thalib, yang bertakbir mulai setelah salat subuh pada tanggal 9 Dzulhijjah, sampai asar tanggal 13 Dzulhijjah, ia juga bertakbir setelah asar”. (HR. Ibn Abi Syaibah dan al-Baihaqi).

Jemaah haji yang sedang menjalankan ibadah dimina baikpun di saat mabit melempar jumrah dianjurkan untuk memperbanyak bertakbir.

3. Memperbanyak Doa Kepada Allah

Selain memperbanyak Dzikir, amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada hari tasyrik adalah memperbanyak doa kepada Allah SWT sebagaimana Ziyad Al-Jasshas meriwayatkan dari Abu Kinanah al-Qurasyi, bahwa beliau mendengar Abu Musa al-Asy’ari berceramah dalam khutbahnya ketika Idul Adha menyampaikan keterangan sebagai berikut:

Artinya: “Setelah hari raya kurban ada tiga hari, dimana Allah SWT menyebutnya sebagai al-Ayyam al-Ma’dudat (hari-hari yang terbilang), doa pada hari-hari ini, tidak akan ditolak. Karena itu, perbesarlah harapan kalian.” (Lathaiful Ma’arif, Hal. 506).

Dan doa yang paling baik untuk dibaca pada hari tasyrik adalah doa sapu jagat. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Nabi Muhammad SAW paling banyak membaca doa tersebut. Ikrimah (murid Ibn Abbas) mengatakan bahwa:

Artinya: “Doa berikut yang dianjurkan untuk dibaca pada hari tasyrik: Rabbanaa aatinaa fid-dun-yaa hasanah wa fil aa-khirati hasanah, wa qinaa adzaaban naar.” (Lathaiful Ma’arif, Hal. 505).

4. Dilarang Berpuasa Pada Hari Tasyrik

Pada hari tasyrik, umat Islam dilarang untuk berpuasa. Karena hari tasyrik merupakan hari makan dan minum. Ibnu Rajab mengatakan bahwa dengan keterangan sebagai berikut:

Artinya: “Kita dilarang berpuasa pada hari tasyrik karena hari tasyrik adalah hari raya kaum muslimin, disamping hari raya kurban. Karena itu, tidak boleh puasa di Mina maupun di daerah lainnya, menurut mayoritas ulama. Tidak sebagaimana pendapat Atha yang mengatakan, sesungguhnya larangan puasa di hari tasyrik, khusus bagi orang yang tinggal di Mina.” (Lathaiful Ma’arif, hlm. 509).

Wallahu A’lamu Bissowab

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here