Beranda Umroh & Haji Persiapan Haji Dan Umrah Lengkap

Persiapan Haji Dan Umrah Lengkap

195
0
Persiapan Haji Dan Umrah

Persiapan Haji dan Umrah lengkap adalah sesuatu yang sangat penting dilakukan meskipun bukan termasuk rukun atau wajibnya ibadah tersebut, hal ini dikarenakan bahwa persiapan Haji dan Umrah merupakan bagian penentu terlaksananya ibadah Haji dan Umrah secara sempurna.

Haji dan Umrah adalah panggilan Allah SWT, Begitu ada tanda-tanda panggilan untuk menunaikan Ibadah Haji atau Umrah bersegeralah, tinggalkan urusan dunia untuk sementara.

Pada dasarnya, melaksanakan Ibadah Haji adalah kewajiban seluruh umat  Islam. Hanya saja, karena biaya yang relatif  banyak, maka Allah SWT memberikan keringanan, sehingga Ibadah Haji dan Umrah hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu / Istitho’a.

Yang dimaksud mampu dalam hal ini adalah mampu secara finansial, baik untuk biaya keberangkatan dan keluarga yang ditinggal, maupun mampu dari segi rohaninya, termasuk mampu didalamnya adalah tentang keamanan negara atau kawasan perlintasan.

Arti Penting Haji dan Umrah

Sebagaimana firman Allah SWT didalam Al Qur’an Surat Ali Imran Ayat : 97

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا

Artinya: Di Baitullah ini terdapat bukti-bukti sejarah yang meyakinkan, diantaranya tempat peribadatan Ibrahim, dan barang siapa yang masuk kesana, ia aman.

Menunaikan Ibadah Haji, berarti melaksanakan Rukun Islam Kelima yang merupakan cita-cita semua orang beriman. Bagi yang beruntung mendapat kesempatan menunaikan Ibadah Haji, manfaatkanlah peluang itu sebaik-baiknya karena tidak semua orang dapat meraihnya. Dan lebih dari itu, hendaklah ia sudah menjalankan dan mengamalkan rukun-rukun Islam yang lainnya , yaitu Syahadat, Shalat, Puasa, dan Zakat. Bukan sekedar telah melaksanakan, tetapi sedapat mungkin telah melakukan dan mengamalkannya dengan baik dan benar.

Rasulullah SAW telah mengingatkan tentang kemungkinan itu dalam sakah satu hadist Beliau yang diriwayatkan oleh benyak perawi :

Artinya: “Bagi siapa yang ingin berhaji, hendaklah disegerakannnya karena kemungkinan tertunda karena jatuh sakit, hilang kendaraan atau kebentur hajat lainnya”.

Jadikanlah perjalanan Haji ini sebagai perjalanan rohani yang berharga, penuh ampunan dan rahmat Allah SWT. Agar perjalanan dan pengalaman spiritual ini mudah dilakukan serta dijauhi-Nya dari kesulitan dan rintangan, diperlukan persiapan haji dan umrah yang matang dan cermat.

Persiapan Jasmani

Perjalanan Haji dan Umrah disamping membutuhkan kesiapan mental atau spiritual, akan lebih membutuhkan persiapan fisik yang prima, karena ibadah ini merupakan perpaduan rangkaian ibadah dan fisik yang prima. Maka siapkanlah fisik sesehat-sehatnya agar tahan terhadap kondisi alam yang sangat berbeda dengan di tanah air agar mempermudah dan memperlancar Ibadah Haji atau umrah.

Pada musim panas, temperatur di Saudi Arabia bisa mencapai 50ᵒC, panasnya sangat menyengat mengakibatkan banyak jamaah meninggal dunia. Sedangkan pada musim dingin, temperatur bisa turun sampai 10ᵒC, disertai angin kencang yang dingin masuk tulang.

Sementara itu tanah suci akan semakin padat di setiap musim Haji karena jumlah orang yang menunaikan Ibadah Haji dari seluruh penjuru dunia meningkat setiap tahun, sedangkan tempatnya terbatas. Rangkaian Ibadah Haji sendiri banyak yang harus dilakukan secara badaniah, maka ketangguhan fisik agar lebih tahan dan segar, baik terhadap penyakit, maupun serangan udara, sangat diperlukan.

Kegiatan Ibadah Haji atau Umrah yang dilakukan secara fisik adalah Thawaf, Sa’I dan Melontar Jumrah yang harus dikerjakan dengan berjalan kaki.

Begitu juga untuk pergi ke masjid, ke pasar dan lain-lain biasanya dilakukan dengan berjalan kaki. Karena itu fisik perlu dipersiapkan agar tetap sehat, kuat dan selalu dalam kondisi Prima.

Cara mempersiapkan tubuh sehat antara lain dengan:

1. General Check Up

Mengetahui kondisi fisik sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan menyeluruh atau General Check-up. Artinya seluruh fungsi dan organ tubuh diperiksa melalui media : tinja, urine, darah, dan rontgen. Dengan cara itu kondisi kesehatan kita akan diketahui lebih jelas dan lengkap. Begitu juga penyakit yang mungkin ada tapi tidak dirasakan, akan segera diketahui sehingga dokter bisa mengambil tindakan preventif lebih dini.

2. Olahraga

Untuk mencapai kondisi yang sehat dan bugar, lakukanlah olahraga secara teratur. salah satunya adalah lari atau senam, sesuai dengan kondisi kesehatan dan usia calon jamaah, diperlukan untuk menjaga kesehatan jantung.

Jantung sehat dan tubuh bugar diperlukan untuk melakukan Th,awaf Sa’i dan melontar jumrah, karena ketiga prosesi Haji itu dan atau ketika umrah dilakukan dengan extra kuat. Minta nasehat dokter tentang porsi latihan yang sesuai dengan kondisi tubuh dan usia anda.

3. Berjalan Dipanas Matahari

Latihan dan membiasakan berjalan di tanah dan dalam terik panas matahari. Panas di daerah tropis sebenarnya belum seberapa dibandingkan dengan panas yang akan dialami di Arab Saudi, tetapi latihan seperti ini cukup kondusif untuk membuat fisik calon jamaah terbiasa dengan panas matahari.

4. Konsultasi Khusus

Minta nasehat khusus pada dokter, bila anda menderita penyakit tertentu. Tentang apa yang boleh dan tidak boleh anda lakukan. Begitu juga mengenai obat-obatan yang perlu disiapkan. Perlakuan khusus akan diberikan kepada penderita penyakit tertentu seperti sakit jantung dan sakit asma. Dokter akan membubuhi stempel khusus, misalnya “RT” (Resiko tinggi) pada buku kesehatan anda. Jadi jamaah “asma” dan “jantung” tidak perlu khawatir karena pelayanan kesehatan akan diperhatikan.

Persiapan Rohani

Jamaah perlu secara sadar untuk berniat melakukan persiapan rohani atau mental karena akan membersihkan diri dari segala cacat dan cela.

Dengan demikian kita bisa berangkat dalam keadaan bersih dan suci, lepas dari segala beban duniawi yang memberatkan pikiran selama perjalanan Haji atau Umrah.

Usahakan agar perjalanan rohani ini bisa berlangsung dengan baik dan lancar serta berharap Ibadah Haji dan umrahnya mendapatkan ridha Allah SWT, serta mabrur sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya :

“Haji yang mabrur tidak ada pahala yang sesuai melainkan surga”

(Tabrani dari Ibnu Abbas)

Dalam usaha memperoleh predikat Haji dan Umrah yang mabrur itu maka kepada calon jamaah Haji dan Umrah diharapkan dapat melakukan pematangan sikap dan tabiat-tabiat regilius ; ikhlas, sabar, tolong menolong dan uang yang dipakai halal, sebagaimana diuraikaan secara ringkas sbb;

1. Ikhlas

Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah merupakan perintah Allah SWT kepada setiap manusia yang mampu. Luruskan niat, serta kobarkan semangat dengan perasaan tulus dan ikhlas.

Niat tunggal dan bulat bahwa pergi menunaikan Ibadah Haji dan Umrah, hanya karena melaksanakan perintah Allah SWTa dan untuk mengharapkan ridho-Nya semata. Hindarkan diri dari perassan “riya, ingin dipuji, takabbur, sombong dan merasa hebat”, serta sifat-siafat jelek lainnya. Berserah dirilah kepada Allah SWT, dan lakukan semuanya itu dengan taqwa.

2. Sabar

Sifat sabar sangat diperlukan dalam melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah. Sifaf ini bahkan mulai diuji begitu kita memutuskan untuk berangkat ke Tanah Suci. Semua urusan memerlukan kesabaran, baik pada saat pembayaran biaya Haji dan Umrah, pemeriksaan kesehatan, pendaftaran, menunggu panggilan untuk berangkat dan sebagainya. Di tanah suci sendiri, saat berkumpulnya jutaan jamaah dengan berbagai sifat, tabiat, dan kebiasaan yang berbeda, akan ada saja perilaku yang bisa membuat jamaah marah. Mulai dari sekedar tersenggoal, terdorong atau bahkan terinjak.

Bersabarlah! Sabar itu penting karena niat Ibadah. Bahkan antar suami istri pun akan sering terjadi pertengkaran bila tidak diredam dengan rasa sabar.

3. Tolong Menolong

Sering dialami suatu keadaan Anda diminta untuk memberikan pertolongan kepada jamaah lain yang memang perlu ditolong.

Ada orang pingsan di depan anda umpamanya. Apa yang anda lakukan! Menghindar dan cuek saja? Lakukanlah pertolongan dengan segera. Jangan ragu-ragu karena dengan pertolongan yang diberikan maka Allah SWT pun akan membalasnya dengan menolong anda.

Percayalah bahwa orang-orang yang banyak menolong orang lain dengan ikhlas, segala urusannya akan mudah dan lancar, dan ajaibnya, dia terhindar dari berbagai kesulitan. Yang penting niat menolong itu dengan ikhlas, tanpa mengharapkan sesuatu, kecuali ridho Allah SWT semata.

4. Uang Halal

Mengerjakan Haji dan Umrah dengan uang halal merupakan idaman hampir setiap orang karena dengan uang halal itu diharapkan diperoleh predikat mabrur. Dalam suatu hadist, Rasulullah SAW bersabda, ketika Jamaah meengucapkan :

“Labbaik Allahumma Labbaik”.

Dia akan mendapatkan sambutan dengan seruan dari langit :

“Diterima panggilanmu dan berbahagialah engkau, karena bekalmu halal dan kendaraan yang engkau pakai halal, dan hajimu diterima, tidak ditolak”. (Hadist riwayat Tbarani dari Abu Hurairah),

Dan apabila seseorang pergi melaksanakan Ibadah Haji dengan nafkah yang kotor (Haram), dan meletakkan kakinya diatas kendaraan, maka ketika ia berseru:

“Labbaik Allahumma Labbaik,”

dia akan mendapat sambutan dengan seruan dari langit :

“Ditolak panggilanmu, dan celakalah engkau, karena bekalmu haram, dan kendaraanmu yang engkau pakai haram, hajimu ditolak dan tidak diterima”

(Hadist riwayat Tabrani dari Abu Hurairah).

5. Bersih dan Sucikan Diri

Yang dimaksud adalah membersihkan dan mensucikan diri secara rohani, dimana hal ini dapat dilakukan dengan cara :

  • Berbuat dan memohon ampun kepada Allah SWT dengan memperbanyak istighfar atau shalat taubat
  • Mohon maaf kepada orang tua, istri/suami, anak-anak saudara, famili, tetangga serta kerabat
  • Memperbaiki atau meningkatkan mutu shalat agar lebih baik
  • Mengeluarkan zakat, karena zakat ini termasuk unsur pembersih diri dan harta.

Semua hal di atas perlu dilakukan agar pada waktu berangkat calon jamaah Haji dan Umrah sudah berada dalam keadaan bersih dan suci.

Sering kita alami dan memang jadi kejadian-kejadian aneh terhadap jamaah di tanah suci, yang katanya merupakan hukuman dunia terhadap dosa atas perbuatannya selama ini.

Dengan membersihkannya diri sebelum pergi, mudah-mudahan bisa terhindar dari hukuman-hukuman Allah SWT di Tanah Suci.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here