Aminsaja.com – Tata Cara Wukuf Di Arafah Lengkap dengan Doanya. Wukuf di arafah, adalah hadir dan berada pada bagian manapun dari arafah, walau seseorang itu dalam keadaan tidur atau bangun, berkendaraan atau duduk, berbaring atau berjalan, dalam keadaan suci atau tidak, pada tanggal 9 Dzulhijah, mulai tergelincirnya matahari sampai maghrib. Dan wukuf di Arafah merupakan rukun terpenting dari haji, sesuai dengan hadits Nabi Muhammada SAW berikut ini:
اَلْحَجُّ عَرَفَةُ مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ جَمْعٍ قَبْلَ طُلُوْعِ الْفَجْرِ فَقَدْ اَدْرَكَ الْحَجَّ
Artinya:“Haji itu di arafah barangsiapa yang datang pada malam arafah sebelum terbitnya fajar, maka dia telah mendapatkan haji (hajinya sah)”. (HR.Tirmidzi). Maka karena itu jemaah harus dibawa ke padang arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah setelah gelincirnya matahari walaupun mereka dalam keadaan sakit yang disebut safari wukuf, sebab wukuf di arafa adalah rukun haji yang paling utama.
Keutamaan Wukuf
Pada saat pelaksanaan wukuf Allah SWT turun ke bumi, membanggakan penduduk bumi terhadap isi langit. Dan pada hari itu juga Allah SWT banyak membebaskan hambanya dari api neraka dan diampuni dosa-dosanya. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadist Nabi SAW berikut ini:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ
Artinya: “Tidak ada satu hari di mana Allah lebih banyak membebaskan hamba dari Neraka, melebihi Hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Allah membanggakan mereka di hadapan para malaikat. Allah berfirman: ‘Apa yang mereka inginkan?”. (HR. Muslim 3354, Nasai 3003, dan yang lainnya)
Dalam hadist yang lain dijelaskan sebagai berikut:
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِى مَلاَئِكَتَهُ عَشِيَّةَ عَرَفَةَ بِأَهْلِ عَرَفَةَ فَيَقُولُ انْظُرُوا إِلَى عِبَادِى أَتَوْنِى شُعْثاً غُبْراً
Artinya: “Sesungguhnya Allah ﷻ membanggakan orang yang wukuf di Arafah pada siang Hari Arafah. Allah berfirman: ‘Lihatlah kepada para hamba-Ku. Mereka mendatangi-Ku dengan rambut kusut dan badan berdebu”. (HR. Ahmad)
Memperbanyak Takbir, Tasbih, Tahmid dan Kalimat Tauhid
Bertsbih (mengucap Subhaanallaah) 100 kali di pagi hari da 100 kali di sore hari, maka kita diberi pahala sebagaimana 100 kali naik haji
سُبْحَانَ اللهِ
Bertahmid (mengucap Al-Hamdulillaah) 100 kali di pagi hari dan 100 kali di sore hari, maka kita diberi pahala sebagaimana orang yang telah menyerahkan 100 ekor unta ke dalam sabilillah atau sebagaimana pahalanya 100 kali dalam sabilillah.
اَلْحَمْدُ اللهِ
Bertahlil (mengucap Laa ilaaha illallaah) 100 di pagi hari dan 100 kali di sore hari, pahalanya bagaikan memerdekaan 100 orang budak dari keturunan Ismail.
لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ
Bertakbir (mengucap Allaahu akbar) 100 kali di pagi hari dan 100 kali di sore hari, maka tidak seorang pun yang mampu menandingi pahala orang tersebut kecuali orang yang sama-sama bertakbir kepada Allah.
اَللهُ اَكْبَرُ
Apabila kita mengucapkan Subhaanallaah Wabihamdih 100 kali di pagi hari dan 100 kali di sore hari, maka tidak ada seorang pun yang bisa menandingi pahala orang tersebut di hari kiamat, melainkan orang yang sama-sama mengamalkannya. Apabila membaca kalimat ini 100 kali dalam sehari, maka pahala yang didapat sama dengan memerdekakan 10 orang budak dan ditulis baginya 100 kebaikan serta dihapus 100 kejelakannya dan ia dijaga dari gangguan setan dari pagi hingga sore hari, dan dari sore hingga pagi hari, dan akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih lautan (R. Tirmidzi).
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Manfaat berdoa di padang Arafah adalah akan dikabulkan semua doa yang panjatkan kepada Allah. Hanya, ada yang akan dikabulkan secara tunai, ada yang ditunda dan ada yang diganti dengan hal lain yang lebih baik
Manfaat dari Wukuf dan diiringi dengan doa yang dilakukan semata-mata karena Allah, akan diampuni semua dosa-dosa kita meski pun sebanyak tetesan hujan, sebanyak butiran pasir di pantai, dan sebanyak buih lautan. Semua akan diampuni
TATACARA PELAKSANAAN WUKUF
1. Melaksanakan salat Duhur dan Asar dijama’ kemudian menghadap kiblat, memperbanyak istighfar, berdzikir dan berdo’a baik untuk diri pribadi maupun orang lain, mengenai kepentingan agama atau dunia disertai takwa dan perhatian penuh, sambil mengangkat kedua tangannya. Dan sebaik-baik doa adalah doa pada hari Arafah.
2. Setelah Magrib, perlahan-lahan meninggalkan padang Arafah menuju ke Mudzalifah dengan tenang dan tentram.
KESALAHAN YANG SERING TERJADI PADA WUKUF
a. Sebagian jemaah ada yang sudah berhenti diluar batas Arafah dan tetap diam disitu sampai matahari tenggelam. Kemudian berangkat ke Mudzalifah, tanpa wukuf di Arafah. Ini adalah kesalahan yang besar karena sesungguhnya haji itu adalah wukuf di Arafah sehingga mereka batal hajinya.
b. Sebagian jemaah ada yang meninggalkan Arafah sebelum terbenam matahari. Hal ini tidak boleh karena wukuf Arafah harus sampai matahari terbenam dengan sempurna.
c. Berdesak-desakan untuk naik ke atas gunung Arafah (Jabal Rahmah) yang dapat menimbulkan banyak mudharat. Seluruh padang Arafah adalah tempat untuk wukuf.
e. Ada sebagian jemaah menghadap ke arah gunung Arafah ketika berdoa. Hal ini, tidak benar karena seharusnya menghadap Ka’bah atau kiblat.
f. Ada sebagian jemaah membuat gundukan pasir/kerikil. Hal itu, juga tidak benar karena tidak ada dalam ajaran Islam.
DO’A YANG DIPANJATKAN SAAT WUKUF
اَللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِيْ تَقُوْلُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُوْلُ , اَللهُمَّ لَكَ صَلاَتَيْ وَنُسُكِى وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ وَاِلَيْكَ مَأبِيْ وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِيْ, اَللهُمَّ اِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ اْلاَمِرِ, اَللهُمَّ اِنِّيْ اَعُوْذُبِكَ مِن ْشَرِّمَا تَجِئُ بِهِ الرِّيْح
Artinya: “Ya Allah segala puji Allah milik-Mu semata seperti yang kau firmankan dan yang lebih baik dari pada yang kami katakan. Hanya untuk-Mu kami mepersembahkan shalat dan ibadah kami, serta hidup dan mati kami. Kepada Engkaulah tempat kami kembali dan Engkaulah Dzat yang mewaris kepada kami. Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan keraguan hati serta kekacauannya suatu perkara. Ya Allah kami berlindung kepada-Mu dari segala macam kejelekan yang datang melalui hambusan angin”. (HR. Tirmidzi).
Setelah kita membaca doa di atas, boleh menambahkan doa-doa lain sesuai dengan kebutuhan. Sebelum berdoa sebaiknya kita memuji kepada-Nya, dengan membaca Asmaul Husna di bawah ini:
يَااَللهُ الَّذِيْ لاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ يَارَحْمنُ يَارَحِيْمُ يَامَالِكُ يَاقُدُّوْسُ يَاسَلاَمُ يَامُؤْمِنُ يَامُهَيْمِنُ يَاعَزِيْزُ يَاجَبَّارُ يَامُتَكَبِّرُ يَاخَالِقُ يَابَارِئُ يَامُصَوِّرُ يَاغَفَّارُ يَاقَهَّارُ يَاوَهَّابُ يَارَزَّاقُ يَافَتَّاحُ يَاعَلِيْمُ يَاقَابِضُ يَابَاسِطُ يَاخَافِضُ يَارَافِعُ يَامُعِزُّ يَامُذِلُّ يَاسَمِيْعُ يَابَصِيْرُ يَاحَكَمُ يَاعَدْلُ يَالَطِيْفُ يَاخَبِيْرُ يَاحَلِيْمُ يَاعَظِيْمُ يَاغَفُوْرُ يَاشَكُوْرُ يَاعَلِيُّ يَاكَبِيْرُ يَاحَفِيْظُ يَامُقِيْتُ يَاحَسِيْبُ يَاجَلِيْلُ يَاكَرِيْمُ يَارَقِيْبُ يَامُجِيْبُ يَاوَاسِعُ يَاحَكِيْمُ يَاوَدُوْدُ يَامَجِيْدُ يَابَاعِثُ يَاشَهِيْدُ يَاحَقُّ يَاوَكِيْل يَاقَوِيُّ يَامَتِيْنُ يَاوَلِيُّ يَاحَمِيْدُ يَامُحْصِيْ يَامُبْدِئُ يَامُعِيْدُ يَامُحْيِيْ يَامُمِيْتُ يَاحَيُّ يَاقَيُّوْمُ يَاوَاجِدُ يَامَاجِدُ يَاوَاحِدُ يَاصَمَدُ
يَاقَادِرُ يَامُقْتَدِرُ يَامُقَدِّمُ يَامُؤَخِّرُ يَاأَوَّلُ يَااَخِرُ يَاظَاهِرُ يَابَاطِنُ يَاوَالِيْ يَامُتَعَالِيْ يَابَرُّ يَاتَوَّابُ يَامُنْتَقِمُ يَاعَفُوُّ يَارَئُوْفُ يَامَالِكَ الْمُلْكِيَاذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ يَامُقْسِطُ يَاجَامِعُ يَاغَنِيُّ يَامُغْنِيْ يَامَانِعُ يَاضَارُّ يَانَافِعُ يَانُوْرُ يَاهَادِيْ يَابَدِيْعُ يَابَاقِيْ يَاوَارِثُ يَارَشِيْدُ يَاصَبُوْرُ * رواه الترمذى
Setelah membaca Asmaul Husna, kemudian membaca doa pengampunan dan doa sesuai dengan keperluannya masing-masing, seperti doa-doa dibawah ini :
أَللهُمَّ اغْفِرْلِى مَاقَدَّمْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَماَأَسْرَفْتُ وَمَاأَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ أَنْتَ الْمُقَدَّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَ خِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ أَنْتَ
Artinya: “ Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang telah lewat maupun yang akan datang, yang tampak maupun yang tersembunyi, dan apa-apa yang berlebihan dan yang Engkau mengetahuinya, Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan selain Engkau “. (HR. Muslim).
أَللهُمَّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّاَنْتَ فَغْفِرْلِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِيْ اِنَّكَ اَنْتَ الْغَفُوْ رُالرَّحِيْمُ
Artinya :“Ya Allah, sesungguhnya aku telah mendzalimi diriku sendiri, dan tidak seorang pun yang dapat mengampuninya selain Engkau, maka ampunilah dosa-dosaku dan kasihanilah aku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (HR. Bukhari & Muslim).
أَللهُمَّ اَ عِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku agar selalu ingat dengan-Mu serta mensyukuri (nimat-Mu), dan beribadah kepada-Mu dengan baik”. (HR. Abudawud & Nasa’i).
أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ بِأَنِّيْ أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَاِلهَ اِلاَّ أَنْتَ اْلأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu, bahwa aku bersaksi sesungguhnya Engkau, Engkau adalah Allah tiada Tuhan kecuali Engkau satu, tempat bergantung segala sesuatu zat yang tidak beranak dan tidak pula diperanakan dan tidak ada bagi-Nya yang menyamai seseorang pun”. (HR. Tirmidzi).
Doa Nabi Adam AS dan Hawa
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْلَنَا وَتَرْحَمْنَا لَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiya diri kami sendiri, jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi”. (QS.7:23).
Doa Nabi Nuh AS
رَبِّيْ اَنْزِلْنِيْ مُنْزَلاً مُبَارَكًا وَاَنْتَ خَيْرُالْمُنْزِلِيْنَ
Artinya: “Ya Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkati, dan Engkau adalah sebaik-baiknya yang memberi tempat”. (QS.23:29)
Doa Nabi Dawud AS
أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ حَبُّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِى يُبَلِّغُنِيْ حُبَّكَ أَللهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ اَحَبَّ اِلَيَّ مِنْ نَفْسِى وَاَهْلِى وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku mohon untuk senang pada-Mu dan senang kepada orang yang senang pada-Mu, dan senang amalnya orang yang telah menyampaikan padaku untuk senang kepada-Mu. Ya Allah jadikanlah senang padamu sebagaimana senang pada saya dari diriku dan keluargaku dan dari air yang dingin” (HR. Tirmidzi).
Doa Nabi Yunus AS
لاَاِلهَ اِلاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظَّا لِمِيْنَ
Artinya: “Tiada Tuhan kecuali Allah Maha suci Engkau, sesungguhnya aku tergolong orang yang dzolim”. (HR. Tirmidzi).
Doa Nabi Musa AS
رَبِّ ا شْرَحْلِيْ صَدْرِى وَيَسِّرلِيْ اَمْرِى وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانىِ يَفْقَهُوْا قَوْلِى
Artinya: “Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan mudahkanlah urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku” .(QS. 20: 25-28).
Doa Saroh (Isteri nabi Ibrahim AS)
اَللهُمَّ اِنْ كُنْتُ اَمَنْتُ بِكَ وَبِرَسُوْلِكَ وَاَحْصَنْتُ فَرْجِى اِلاَّ عَلى زَوْجِى فَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيَّ الْكاَ فِرُ
Artinya: “Ya Allah jika aku telah beriman pada-Mu dan pada utusan-Mu, dan aku telah menjaga farjiku kecuali untuk suamiku, maka Engkau mengalahkan orang kafir padaku” (HR. Bukhori).
Doa Asiyah (Isteri fir’aun)
رَبِّ ابْلِى عِنْدَكَ بَيْتًا فِىالْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظَّا لِمِيْنَ
Artinya: “Ya Tuhanku buatkanlah rumah disisi-Mu didalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang dzalim”. (QS. 67:11).
Kumpulan doa nabi Muhammad SAW
أَللهُمَّ اِنَّانَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّمَااسْتَعَاذَ مِنْهُ نَبِيُّكَ مُحَمَّدٌ صَلَّىاللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ,وَاَنْتَ الْمُسْتَعَانُ وَعَلَيْكَ الْبَلاَغُ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Artinya: “Ya Allah kami mohon kepada-Mu kebaikan sebagaimana permohonan nabi-MU, Muhammad saw. Dan kami berlindung kepada-Mu dkejelekan sebagaimana berlindungnya nabi-Mu, Muhammad saw, dan hanya kepada Engkau tempat pertolongan, dan kepada-Mu temapt sampainya do’a, tiada daya upaya dan tidak kekuatan melainkan Allah”. (HR. Tirmidzi).
Memohon surga firdaus
أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ الْفِردَوْسَ وَمَا قَرَّبَ اِلَيْنَامِنْ قَوْلٍ اَوْعَمَلٍ
وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِ وَماقَرَّبَ اِلَيْهَا مِنْ قَولٍ اَوْ عَمَلٍ, أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَجَنَّةَ وَاَعُذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ, أَللهُمَّ اِنِّيْ اَسْأَلُكَ تَمَامَ النِّعْمَة
Artinya: “Ya Allah, aku mohon padamu surga firdaus, dan ucapan, perbuatan yang dapat mendekatkan ke surga, dan aku berlindung pada-Mu dari siksa neraka dari perkataan atau perbuatan yang bisa mendekatkan ke neraka. Ya Allah aku mohon pada-Mu ridlo dan surga-Mu. Dan aku berlindung kepada-Mu dari murka-Mu dan siksa neraka. Ya Allah, aku mohon pada-Mu nikmat yang sempurna” .(HR. Tirmidzi).
Mohon inspirasi yang benar
أَللهُمَّ اَلْهِمْنِيْ رُشْدِى وَاَعِذْنِى مِنْ شَرِّ نَفْسِى
Artinya: “Ya Allah, berilah ilham yang benar kepadaku, dan lindungilah padaku dari kejelekan diriku”. (HR. Tirmidzi).
Mohon pengampunan
أَللهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحِمْنِيْ وَعَافِنِيْ وَارْزُقْنِيْ سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ اَسْتَغْفِرُ اللهَ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ, رَبِّ اغْفِرْلِى وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَابُالرَّحِيْمِ,
اَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِى لاَاِلهَ اِلاَّ هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّمَ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ, اَللهُمَّ اِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِ ظُلْمًا كَثِيْرًا وَلاَ يَغْفِر
ُ الذُّنُوْبَ اِلاَّاَنْتَ فَاغْفِرْلِيْ مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِىْ اِنَّكَ اَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ *
Artinya: “Ya Allah, ampunilah, sayangilah, berilah kesehatan dan rizki kepada saya. Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Nya. ampunilah dan terimalah taubatku sesungguhnya Engkau Maha penerima taubat lagi Maha Penyayang, aku mohon ampun kepada Allah, tiada Tuhan kecuali Dia yang Maha hidup lagi Maha tegak, dan aku bertaubat kepada-Nya. Ya Allah bahwasanya aku telah menganiaya diriku sendiri dengan penganiayaan yang banyak, tidak ada yang bisa mengampuni dosa-dosa melainkan Engkau, maka ampunilah (dosa-dosaku) dengan dari Engkau dan sayangilah aku bahwasanya Engkau Maha pengampun lagi Maha Penyayang” (HR. Ibnu majah).
أَللهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَا وَارْضَ عَنَّا وَتَقَبَّلْ مِنَّا وَاَدْخِلْنَا الجَنَّةَ وَنَجِّنَا مِنَ النَّارِ وَاَصْلِحْ لَنَا شَأنَنَا كُلَّهُ
Artinya: ”Ya Allah ampunilah kami, sayangilah kami, ridloilah kami, kabulkanlah (permohonan) kami, masukanlah kami pada surga, selamatkanlah kami dari neraka, dan perbaikilah kesemuanya kelakuan kami”. (HR. Ibnu Majah).
Mohon dijauhkan dari kemusyrikan
اَللهُمَّ اِنَّا نَعُوْذُبِكَ اَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْأً نَعْلَمُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَالاَنَعْلَمُ
Artinya: “Ya Allah sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu, jika kami mempersekutukan sesuatu yang kami ketahui dengan-Mu, dan kami mohon ampun pada-Mu terhadap sesuatu (dosa-dosa) yang kami tidak ketahui”
Mohon rezeki yang berkah
اَللهُمَّ اَسْأَلُكَ اَنْتَبْسُطَ عَلَيَّ مِنْ بَرَ كَاتِكَ وَرَحْمَتِكَ وَرِزْقِكَ وَاَنْ تَجْعَلَ عَيْشِى عَيْشًا قَارًّا وَرِزْقًا دَارًّاوَعَمَلاً بَارًّا *
Artinya: “Ya Allah aku mohon padamu, bentangkan rahmat dan rizki yang barokah kepadaku, dan jadikanlah kehidupanku yang tentram, dan rezeki yang nomplok dan amalan yang baik”.
Mohon kebaikan
اَللهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِيْ هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَاَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَاالَّتِيْ فِيْهَامَعَاشُنَا وَاَصْلِحْ لَنَااخِرَتَنَا الَّتِيْ اِلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِىكُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Artinya : “Ya Allah perbaikilah urusan agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah urusan dunia kami yang menjadi tumpuan penghidupan kami, perbaikilah urusan akhirat kami yang merupakan tempat kemabli kami. Dan jadikanlah hidup ini tambahan bagi kami dalam setiap kebaikan, serta jadikanlah kematian sebagai istirahat bagi kami dari setiap kejahatan” .(HR. Muslim).
Mohon Petunjuk dan Kekuatan
اَللهُمَّ اِنَّا نَسْأَلُكَ الثَّبَاتَ فِىاْلأَمْرِ وَالْعَزِيْمَةِ عَلَى الرُّشْدِ وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا سَلِيْمًا وَلِسَانًا صَادِقًا, وَنَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِ مَاتَعْلَمُ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّمَاتَعْلَمُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا تَعْلَمُ اِنَّكَ أَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ
Artinya : “ Ya Allah aku mohon pada-Mu keteguhan dalam segala urusan, bersungguh-sungguh diatas petunjuk, kami mohon kepadamu hati yang bersih dan perkataan yang jujur, kami mohon kepada-Mu dari kebajikan yang Engkau ketahui dan kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang Engkau ketahui dan kami mohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang Engkau ketahui. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perihal yang gaib” (HR. Muslim).
Doa sapu jagat
رَبَّنَا اتِنَافِىالدُّنْيَاحَسَنَةً وَفِىاْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya: “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan jagalah kami dari siksa neraka”. (QS.2:201).
HAKEKAT WUKUF DALAM KEHIDUPAN
Perjalanan haji adalah perjalanan menuju Allah dan merupakan gerakan abadi yang tidak pernah berhenti. Perjalanan kembali kepada Allah terbagi menjadi tga tahap yaitu Arafat, Masy’ar (Mudzalifah) dan Mina. Arafat berarti pengetahuan dan sains, Masy’ar berarti kesadaran dan pengertian, serta Mina berarti cinta dan keyakinan. Arafat melambangkan awal penciptaan manusia. Adam turun ke bumi karena mengingkari perintah Allah dan bertemu dengan Hawa di Jabal Rahmah Arafah. Adam (manuisa) memeliki kebebasan untuk mengambil keputusan, termasuk yang bertentangan dengan kehendak Allah, namun bersamaan dengan kebebasan itu memiliki rasa tanggung jawab dan kesadaran. Akibat sorga Adam penuh dengan kepuasan, kenikmtan dan kesenangan dan digantikan dengan dunia yang penuh dengan kebutuhan, ketamakan dan penderitaan. Peralihan “Adam yang berada di surga” menjadi “Adam yang berada di dunia” merupakan pencerminan dari karakter dan tingkah laku manusia bersamaan. Percikan cinta yang pertama kali dalam pertemuan Adam dan hawa menyebabkan mareka saling memahami. Itu pertanda dari pengetahuan pertama tentang jenis kelamin.
Ketika melakukan haji itu gerakan yang pertama bermula di Arafat. Berhenti (wukuf) di Arafah ketika matahari sedang terik-teriknya dimaksudkan agar kita memperoleh kersadaran, wawasan, kemerdekaan, pengetahuan dan cinta di siang hari. Begitu matahari terbenam, maka wukuf di Arafat itupun berakhirlah. Taksesuatupun dapat terlihat dalam gelap, akibatnya dalam kegelapn tak ada perkenaln dan pengetahuan. Wukuf menggambarkan kehidupan manusia hanya sebentar. Dan kita melanjutkan perjalanan sampai jke Masy’ar atau negeri “kesadaran” lalu berhenti.
Wallahu A’lamu Bissowab