Aminsaja.com – Wirid Ratib Al-Haddad ini disusun oleh Al-Imam Al-Qutub Abdullah bin Alawi Al-Haddad. Dan ratib ini juga diambil dari nama penyusunnya (Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad) dia adalah seorang pejuang Islam yang terkenal dari segi doa-doa dan dzikir-dzikirnya yang disebut Ratib Al-Haddad yang paling terkenal dan masyhur pada saat itu hingga saat ini. Ratib tersebut disusun berdasarkan inspirasi dari salah satu muridnya yang bernama Amir dari keluarga Bani Sa’ad yang tinggal disebuah kampung di Shibam (ibu kota Hadhramaut), dengan tujuan supaya menjadi amalan oleh penduduk kampung tersebut, agar mereka dapat bertahan dan selamat dari ajaran sesat yang sedang melanda ibu kota Hadhramaut pada saat itu, dan Ratib tersebut ditulis pada malam Lailatul Qadar tanggal 27 Ramadan tahun 1071 Hijriyah bertepatan 26 Mei 1661.
Ratib ini pertama dibaca di kampungnya Amir (Salah satu murid dari Imam Al-Qutub Abdullah bin Alawi Al-Haddad), yaitu di kota Shibam setelah mendapat izin dan ijazah dari Al-Imam Abdullah Al-Haddad. Setelah itu Ratib ini dibaca di Masjid Al-Imam Al-Haddad di Al-Hawi, Tarim tahun 1072 Hijriah bertepatan pada tahun 1661 Masehi. Pada kebiasaannya ratib ini dibaca secara berjamaah (bersama) setelah solat Isya’. Dan dibulan Ramadan pada saat itu, Ratib ini dibaca sebelum salat Isya’ dikarenakan tidak sempat membacanya setelahnya, disebabkan melaksanakan salat tarawih.
Ratib Al-Haddad di mana dibaca di daerah yang rawan atau angker bahkan jadi rutinan di daerah tersebut, dengan izin Allah daerah tersebut akan selamat dan dijauhkan dari ajaran sesat dan lainnya. bahkan ketika Imam Al-Haddad berangkat menunaikan ibadah Haji, Ratib Al-Haddad dibaca di Makkah dan Madinah,bahkan dibaca di setiap malam, di pintu al-Safa di Makkah dan pintu al-Rahmah di Madinah. Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahwa barangsiapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman, kemudian membaca “ La ilaha illallah” hingga seratus kali (walaupun pada kebiasaannya dibaca lima puluh kali), maka ia akan dikaruniai dengan berbagai hal yang di luar dugaan.
Ada beberapa perbedaan yang ditemukan di dalam cetakan ratib Haddad ini terutama setelah Fatihah yang terakhir. Ada beberapa doa boleh ditambah oleh pembacanya. Al Marhum Al-Habib Ahmad Masyhur bin Taha Al-Haddad memberi ijazah untuk membaca Ratib ini dan menyarankannya untuk dibaca pada waktu yang lain di saat ada keperluan dan kesulitan yang mendesak Insya Allah kesulitan dan hajatnya di ijabah oleh Allah SWT. Mudah-mudahan yang rajin membaca ratib ini diselamatkan oleh Allah SWT dari mara bahaya dan kesulitan, baik pun urusan dunia atau akhirat.
Dan Ketahuilah! bahwa setiap ayat, doa, dan nama Allah SWT yang disebutkan di dalam ratib ini telah di ambil dari Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW dan dzikir atau doa yang ditulis di dalam ratib ini, adalah secara ringkas. Hitungan bacaan setiap doa diulang sebanyak tiga kali, karena ia adalah bilangan ganjil (witir). Ini berdasarkan saran dari Imam Al-Haddad sendiri. Ia menyusun dzikir-dzikir yang pendek yang dibaca berulang kali. Dengan tujuan supaya mempermudah bagi pembacanya. Dzikir pendek ini, jika selalu dibaca dengan secara rutin, lebih baik daripada dzikir panjang yang dibaca secara berkala atau tidak rutin. Dan Ratib ini berbeda dari ratib-ratib yang lain secara susunannya, kerana ratib Al-Haddad ini disusun untuk dibaca secara berjamaah (Bersama).
الراتب الشهير
للحبيب عبد الله بن علوي الحداد
Ratib Al Haddad
يقول القارئ: الفَاتِحَة إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلانَا مُحَمَّد صلى الله عليه وسلم – الفاتحة-
Bacalah Al-Fatihah dan khususkan kepada Nabi Sang penolong kita Nabi Muhammad SAW
1. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. ماَلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيِّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. آمِيْنِ
Artinya: “Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mengatur alam semesta. Yang Maha Pemurah, lagi Maha Penyayang. Yang punya hari Pembalasan (hari Akhirat). Hanyalah kepada Engkaulah (Ya Allah) Kami menyembah, dan hanyalah kepada Engkaulah kami minta pertolongan. Tunjuklah kami jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kuruniai nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang Engkau telah murkai, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat”.
Diriwayatkan oleh Abu Sa’id ibn al-Mu’lla RA: “Sukakah kamu jika aku ajarkan sebuah Surah yang belum pernah di turunkan dahulunya, baik dalam Injil maupun Zabur dan Taurat? Ia adalah Al-Fatihah.
Allah SWT berfirman sebagai berikut:
وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang dan Al Qur’an yang agung. (Surah 15 Al-Hijr : Ayat 87)
2.اَللهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّموَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ العَلِيُّ العَظِيْم
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Surah 2 al-Baqarah Ayat 255 Ayat-al-Kursi)
Ayat Kursi ini mengandungi keistimewaan yang besar. Terdapat 99 hadits yang menerangkan fadilahnya. Di antaranya iyalah untuk menolak setan, benteng pertahanan, menenangkan pikiran dan menambahkan iman
Diriwayatkan dari Abu Mas’ud al-Badri RA ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, memenuhi kepada seseorang yang membacanya pada malam hari sebagai pelindung dirinya”.
3. آمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّه وَالْمُؤْمِنُوْنَ كُلٌّ آمَنَ بِاللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْناَ وَأَطَعْناَ غُفْراَنَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ. لاََ يُكَلِّفُ اللهُ نَفْسًا إِلاَّ وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَااكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لاَ تُؤَاخِذْنَآ إِنْ نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلاَ تُحَمِّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنآ أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْناَ عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْن
Artinya: “Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah ayat: 284-286)
Ada hadist Muslim menjelaskan yang diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas RA ia berkat, “Apabila Jibril sedang duduk dengan Rasulullah SAW dia mendengar bunyi pintu di atasnya. Dia mengangkat kepalanya lalu berkata: “Ini adalah bunyi sebuah pintu di surga yang tidak pernah dibuka.” Lalu satu malaikat pun turun, dan Jibril berkata lagi, “Ia malaikat yang tidak pernah turun ke bumi” Malaikat itu memberi salam lalu berkata, “Bersyukurlah atas dua cahaya yang diberi kepadamu yang tidak pernah diberi kepada rasul-rasul sebelummu-“Fatihat al-Kitab dan ayat terakhir Surah Al-Baqarah”. Kamu akan mendapat manfaat setiap kali kamu membacanya.
4. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. (3X)
Artinya: “Tiada tuhan selain Allah sendiri, tiada sekutu baginya. Milik-Nya kekuasaan (bumi dan langit), bagi-Nya segala puji. Dia berkuasa atas segala sesuatu”.
Sebagaimana diterangkan dalam hadist Rasulullah SAW sebagai berikut:
مَنْ قَالَ لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، في يَوْمٍ مِئَةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ وكُتِبَتْ لَهُ مِئَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِئَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاً مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِي ، وَلَمْ يَأتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ إِلاَّ رَجُلٌ عَمِلَ أكْثَرَ مِنْهُ
Artinya: “Barangsiapa mengucapkan LAA ILAHA ILLALLAH WAHDAHU LAA SYARIKA LAH LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU WA HUWA ‘ALA KULLI SYAI’IN QODIR (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kekuasaan dan bagi-Nya segala pujian, dan Dialah Yang Mahakuasa atas segala sesuatunya) dalam sehari seratus kali, itu sama pahalanya dengan membebaskan sepuluh hamba sahaya dan dituliskan untuknya seratus kebaikan, serta dihapuskan dari dirinya seratus kejelekan (dosa). Dzikir itu juga penjaga dirinya dari gangguan setan pada hari itu sampai sorenya. Dan tidak ada seorang pun yang datang membawa amal yang lebih baik daripada yang ia bawa, kecuali ada orang yang beramal lebih banyak daripada dirinya.”.
5. سٌبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اْللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ. (3X)
Artinya: “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah dan Allah Tuhan Yang Maha Besar”.
Hadist Muslim menjelaskan yang diriwayatkan oleh Samurah ibn Jundah, Rasulullah SAW bersabda: “Zikir-zikir yang paling dekat di sisi Allah ada empat; tasbih, takbir, tahmid dan tahlil, dan tidak apa-apa dari mana engkau ingin memulainya
6. سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحاَنَ اللهِ الْعَظِيْمِ (3X)
Artinya: “Maha suci Allah segala puji bagi-Nya, Maha suci Allah Yang Maha Agung”.
Hadist Bukhari menjelaskan yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda: “Dua Dzikir yang mudah di lidah tetapi beratkan pahalanya dan disukai oleh Allah “SubhanAllah al-Azim dan ‘SubhanAllah wa bihamdihi.’”
7. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ (3X)
Artinya: “Ya Allah ampunilah dosaku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang”.
Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut:
وَاسْتَغْفِرِ اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ كَانَ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: “dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. An-Nisa ayat: 106)
8. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ (3X)
Artinya: “Ya Allah tambahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad, tambahkanlah rahmat dan keselamatan kepada-Nya”.
إنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya ”. (QS. Al-Ahzab ayat: 56)
Hadist Muslim menjelaskan yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berselawat kepadaku sekali, Allah akan berselawat kepadanya sepuluh kali”.
90. أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّآمَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (3X)
Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya”.
Dari Abu Dawud dan Tirmidhi dijelaskan Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang membaca doa ini tiga kali, maka tidak akan membahayakan sesuatu nimpa padanya.”
10. بِسْـمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُـرُّ مَعَ اسْـمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي الْسَّمَـآءِ وَهُوَ الْسَّمِيْـعُ الْعَلِيْـمُ (3X)
Artinya: “Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada suatu pun, baik di bumi maupun di langit yang dapat memberi bahaya, dan Dia Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui”.
Di ceritakan dari Ibnu Hibban; Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa dari Hamba Allah yang membaca doa ini pada waktu pagi dan petang sebanyak tiga kali, maka tidak akan dijaga kemuratan baik pun yang ada langit dan di bumi”.
11. رَضِيْنَـا بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْـلاَمِ دِيْنـًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيّـًا (3X)
Artinya: “Kami ridha Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai Agama kami dan Muhammad sebagai Nabi kami”.
اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ
Artinya: “Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya”. (QS. Ali-Imran:19)
Di ceritakan dari Abu Daud dan Tirmidzi; Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barangsiapa membaca ayat ini di pagi dan petang, maka akan masuk surga.”
12. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّـرُّ بِمَشِيْئَـةِ اللهِ (3X)
Artinya: “Dengan Nama Allah, segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah kehendak Allah”.
Diriwayatkah oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Abu Hurairah, apabila kamu pergi keluar negeri untuk berniaga, bacalah ayat ini agar Allah SWT membawa kamu ke jalan yang benar. Dan setiap perbuatan mesti dimulai dengan “Bismillah” dan penutupnya adalah “Alhamdulillah”.
13. آمَنَّا بِاللهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ تُبْناَ إِلَى اللهِ باَطِناً وَظَاهِرًا (3X)
Artinya: “Kami beriman kepada Allah dan Hari Akhirat, dan kami bertobat kepada Allah batin dan zahir”.
Allah SWT berfirman sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Thahrim:8)
Diriwayatkan oleh Ibn Majah, Rasulullah bersabda: “Orang yang bertobat itu adalah kekasih Allah. Dan orang yang bertobat itu adalah seperti orang yang tidak punya dosa.”
14. يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِيْ كَانَ مِنَّا (3X)
Artinya: “Ya Tuhan kami, maafkan kami dan hapuskanlah dosa-dosa yang ada pada kami”.
Diriwayatkan dari Tirmidhi dan Ibn Majah, Rasulullah SAW berada di atas mimbar dan sambil menangis kemudian beliau bersabda: “Mintalah ampun dan kesehatan kepada Allah, karena kita yakin, tidak ada yang lebih baik dari nikmat sehat“.
15. ياَ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْراَمِ أَمِتْناَ عَلَى دِيْنِ الإِسْلاَمِ (7X)
Artinya: “Wahai Tuhan yang mempunyai sifat agung dan sifat Pemurah, matikanlah kami dalam agama Islam”.
Diriwayatkan dari Tirmidhi, Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits: “bahwa barangsiapa yang berdoa dengan nama-nama Allah dan penuh keyakinan, maka doa itu pasti akan dikabulkan oleh Allah.”
16. ياَ قَوِيُّ ياَ مَتِيْـنُ إَكْفِ شَرَّ الظَّالِمِيْـنَ (3X)
Artinya: “Wahai Tuhan yang Maha Kuat lagi Maha Gagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang zalim”.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang tidak bisa mengalahkan musuhnya, kemudian membaca Nama Allah yang ini dengan niat agar supaya tidak ganggu, mala akan di bebas dari gangguan musuh”.
17. أَصْلَحَ اللهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِيْنَ صَرَفَ اللهُ شَرَّ الْمُؤْذِيْنَ (3X)
Artinya: “Semoga Allah memperbaiki urusan kaum muslimim dan dihindari mereka dari kejahatan orang-orang yang suka menggangu”.
Diriwayatkan oleh Abu Darda’ bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seorang mukmin yang berdoa untuk kaumnya yang jauh kecuali akan didoakan oleh Malaikat, “Sama juga untukmu”.
18. يـَا عَلِيُّ يـَا كَبِيْرُ يـَا عَلِيْمُ يـَا قَدِيْر يـَا سَمِيعُ يـَا بَصِيْرُ يـَا لَطِيْفُ يـَا خَبِيْر (3x)
Artinya : “Wahai zat Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar, Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa, Wahai zat Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat, Wahai zat Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui”.
قُلِ ادْعُوا اللّٰهَ اَوِ ادْعُوا الرَّحْمٰنَۗ اَيًّا مَّا تَدْعُوْا فَلَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَابْتَغِ بَيْنَ ذٰلِكَ سَبِيْلًا
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu dapat menyeru, karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik (Asma‘ul husna) dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam salat dan janganlah (pula) merendahkannya dan usahakan jalan tengah di antara kedua itu.” (QS. Al-Israil:110)
19. ياَ فَارِجَ الهَمِّ يَا كَاشِفَ الغَّمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ (3X)
Artinya: “Wahai Dzat yang menghilangkan kegelisahan, lapangkanlah dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya”.
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang berdoa kepada Allah menggunakan nama-nama-Nya, maka Allah akan mengabulkannya karena apabila diminta dengan nama-nama-Nya Allah akan memberinya”.
20. أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَاياَ (4X)
Artinya: “Aku mohon ampun kepada Allah Tuhan pencipta makhluk, aku mohon ampun kepada Allah dari sekalian kesalahan”.
Surah 4: An-Nisa’: Ayat 106: “Dan hendaklah engkau memohon keampunan daripada Allah; sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.”
Surah 11: Hud: Ayat 90: “Dan mintalah keampunan Tuhanmu, kemudian kembalilah taat kepada–Nya. Sesungguhnya Tuhanku Maha Mengasihani, lagi Maha Pengasih”
21. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (50X)
Artinya: “Tidak ada Tuhan Selain Allah”.
ما من عبد قال لا إله إلا الله ثم مات على ذلك إلا دخل الجنة
Artinya: “Tidak ada dari seorang hamba yang mengucapkan “Laa ilaha illallah” kemudian orang tersebut meninggal, kecuali masuk surga”.
22. مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَمَجَّدَ وَعَظَّمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعاَلَى عَنْ آلِ وَأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هَذَا إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَعَلَيْناَ مَعَهُمْ وَفِيْهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya: “Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah melimpahkan shalawat dan kesejahteraan kepada beliau dan kepada keluarganya kemuliaan, keramahan, kedermawanan dan ketinggian derajat dengan keridhoan Allah Ta’ala dan juga kepada para sahabatnya dan sekalian tabi’in dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini sehingga Hari Kiamat, dan semoga kita bersama mereka semuanya, Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.
23. بسم الله الرحمن الرحيم قل هوالله أحد الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد (3x)
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia”.
Dalam hadits Bukhari dijelaskan yang diriwayatkan dari Abu Sa’id al-khudri; ada seseorang mendengar bacaan surah al-Ikhlas berulang-ulang di masjid dan pada esok paginya dia datang kepada Rasulullah SAW dan menyampaikan hal tersebut kepadanya, karena dia menyangka bacaan itu tidak cukup dan lengkap. Rasulullah SAW berkata, “Demi tangan yang memegang nyawaku, sesungguhnya surah itu seperti sepertiga Al-Qur’an”.
Dari Al-Muwatta’, diriwayatkan oleh Abu Hurairah; Saya sedang berjalan dengan Rasulullah SAW kemudian Rasulullah SAW mendengar seseorang membaca surah al-Ikhlas dan Rasulullah SAW berkata, “Wajiblah.” Saya bertanya kepadanya, “Apa ya Rasulullah?” Rasulullah SAW menjawab, “Surga” (Wajiblah surga bagi orang yang membaca itu).
24. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ ماَ خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَد
Artinya: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku berlindung dengan Tuhan yang menciptakan cahaya subuh, dari kejahatan makhluk-makhluk yang Ia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila ia gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia melakukan kedengkiannya”.
Dan diriwayatkan daripada Aisyah RA ia katanya, Rasulullah SAW biasanya apabila ada salah seorang anggota keluarganya yang sakit, Rasulullah SAW mengobati dengan membaca bacaan-bacaan. Sementara itu, ketika Rasulullah SAW menderita sakit yang menyebabkan baginda wafat, aku juga mengobati dan mengusap Rasulullah SAW dengan tangannya sendiri, karena tangannya Rasulullah SAW tentu lebih banyak berkahnya daripada tanganku.
25. بِسْم اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيم قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، اَلَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِي صُدُوْرِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Artinya: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan manusia Raja manusia, Sembahan manusia, Dari kejahatan pembisik setan yang tersembunyi, yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia, dari golongan jin dan manusia”.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:
أَلَمْ تَرَ آيَاتٍ أُنْزِلَتِ اللَّيْلَةَ لَمْ يُرَ مِثْلُهُنَّ قَطُّ (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ) وَ (قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Artinya: “Tidakkah kamu melihat ayat-ayat yang diturunkan di waktu malam dan tidak ada bandingannya sama sekali; Surat Al Falaq dan Surat An Nas.” (HR. Muslim).
26. اَلْفَاتِحَةَ إِلَى رُوحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّد بِن عَلِيّ باَ عَلَوِي وَأُصُولِهِمْ وَفُرُوعِهِمْ وَكفَّةِ سَادَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِي أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَة
Artinya: “Al-fatihah kepada roh kita al-Faqih al-Muqaddam, Muhammad ibn Ali Ba’alawi, dan kepada asal-usul dan keturunannya, dan kepada semua penghulu kita dari keluarga bani ‘Alawi, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, dan memberi manfaat kepada kita dengan rahasia-rahasia mereka, serta cahaya mereka di dalam agama di dunia dan akhirat”.
27. اَلْفَاتِحَةَ إِلَى أَرْوَاحِ ساَدَاتِنَا الصُّوْفِيَّةِ أَيْنَمَا كَانُوا فِي مَشَارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا وَحَلَّتْ أَرْوَاحُهُمْ – أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِعُلُومِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِ هِمْ، وَيُلْحِقُنَا بِهِمْ فِي خَيْرٍ وَعَافِيَة
Artinya: “Al-fatihah kepada roh-roh Penghulu kami Ahli Ahli Sufi, di mana saja roh mereka berada, di timur atau barat, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, memberi manfaat kepada kami dengan ilmu-ilmunya, rahsia-rahsia mereka, serta cahaya mereka, dan dikumpulkan kami bersama mereka dalam keadaan baik dan sehat”.
28. لْفَاتِحَة إِلَى رُوْحِ صاَحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ الإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلاَدِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللهِ بِنْ عَلَوِي الْحَدَّاد وَأُصُوْلِهِ وَفُرُوْعِهِ أَنَّ اللهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّة وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ بَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْياَ وَالآخِرَةِ
Artinya: “Al-fatihah kepada roh penerbit Ratib ini, Qutbil-Irshad, Penyelamat kaum dan negaranya, Al-Habib Abdullah ibn Alawi Al-Haddad, asal-usul dan keturunannya, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, memberikan manfaat kepada kami, rahasia-rahasia mereka, serta cahaya dan berkat mereka di dalam agama, dunia dan akhirat”.
29. اَلْفَاتِحَة إِلَى كَافَّةِ عِبَادِ اللهِ الصّالِحِينَ وَالْوَالِدِيْنِ وَجَمِيْعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَنْ اللهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيَنْفَعُنَا بَأَسْرَارِهِمْ وبَرَكَاتِهِمْ
Artinya: “Al-Fatihah kepada hamba hamba Allah yang saleh, ibu bapa kami, mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, semoga Allah mengampuni mereka, serta mendapatkan dan memberi kita manfaat dengan rahasia rahasia dan berakah mereka”.
30. (ويدعو القارئ) Kemudian berdoa apa yang dihajatkan
اَلْحَمْدُ اللهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وأَهْلِ بَيْتِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِيْ أَنْ تَفْتَحْ لَنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْر، وَأَنْ تَجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تُعَامِلُنَا يَا مَوْلاَنَا مُعَامَلَتَكَ لأَهْلِ الْخَيْر، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي أَدْيَانِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلاَدِنَا وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضِيْر إِنَّكَ وَلِيٌّ كُلِّ خَيْر وَمُتَفَضَّلٌ بِكُلِّ خَيْر وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْر يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن.
Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan Tuhannya alam semesta, segala puji bagi-Nya atas penambahan nikmat-Nya kepada kami, shalawat dan kesehahteraan kami limpahkan langsung kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya. Wahai Tuhan kami, kami memohon dengan haq (benarnya) surah Al-fatihah yang Agung, yaitu tujuh ayat yang selalu di ulang-ulang, bukakanlah untuk kami segala kebaikan, dan kurniakanlah kepada kami segala kebaikan, jadikanlah kami dari golongan manusia yang baik dan peliharalah kami. Ya tuhan kami, sebagaimana engkau memelihara hamba-hamba-Mu yang baik, lindungilah agama kami, diri kami, anak anak kami, sahabat-sahabat kami, serta semua yang kami sayangi dari segala kesengsaraan, kesedihan, dan kemudharatan. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pelindung dari seluruh kebaikan dan Engkaulah yang mengaruniakan seluruh kebaikan dan memberi kepada siapa pun saja kebaikan, dan Engkaulah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Amin Ya Rabbal Alamin”.
31. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْـأَلُكَ رِضَـاكَ وَالْجَنَّـةَ وَنَـعُوْذُ بِكَ مِنْ سَـخَطِكَ وَالنَّـارِ. (3X)
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon ridha dan surga-Mu dan kami memohon perlindungan-Mu dari amarah-Mu dan api neraka”.
Dari Imam Tirmidhi dan Nasa’i, diriwayatkan dari Anas ibn Malik, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang memohon surga kepada sampai tiga kali, maka surga berkata, “Ya Allah bawalah dia ke dalam surga;” dan jika ia memohon perlindungan dari api neraka tiga kali, lalu neraka berkata, “Ya Allah berilah dia perlindungan dari neraka.”
انتهى الراتب الشهير
Tamat Ratib Al-Haddad